REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Konser Akbar Monas 2022 bakal digelar, Ahad (23/10/2022) di Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Seperti pelaksanaan dua tahun sebelumnya, gelaran ini bertujuan memperkenalkan musik klasik kepada masyarakat Indonesia.
"Melalui konser ini, kita akan melihat bagaimana keragaman bangsa Indonesia yang berlimpah dapat bersatu di dalam mementaskan karya-karya musik yang diakui oleh dunia," papar Managing Direktor Simfoni Jakarta, Eunice Tong, Selasa (18/10/2022).
Disebut Eunice, sebanyak 60 pemain musik dan 100 penyanyi dari Jakarta Simfonia Orchestra (JSO) dan Jakarta Oratorio Society (JOS) akan berada dalam satu panggung yang berkonsep ruang terbuka yang akan dipimpin Stephen Tong. Seperti diketahui, JSO dan JOS sebelumnya sudah pernah pentas di beberapa kota di luar negeri seperti Singapura, Kuala Lumpur, Taipei, Sydney, Melbourne, Auckland, dan New Zealand. Selama satu setengah jam, mereka akan membawakan lagu-lagu nasional serta mahakarya dari musisi ternama seperti Beethoven, Mozart, Hydn, dan Tchaikovsky.
"Yang istimewa tahun ini kami akan mainkan Tchailovaky 1812," kata dia yang merupakan putri dari konduktor, Dr Stephen Tong ini.
Untuk itu, Eunice mengajak masyarakat umum untuk hadir tanpa perlu khawatir diwajibkan mengenakan pakaian khusus seperti tuksedo. Karena tujuan dari konser ini adalah menjangkau semua kalangan, mulai dari warga Jakarta, mereka yang tengah berada di Jakarta, atau wisatawan asing." Jadi kita sebarkan undangan ke seluruh hotel-hotel di Jakarta," katanya.
Pada tahun 2019 lalu, konser berhasil menarik minat 23.500 pengunjung dari target 5 ribu orang. Eunice pun berharap jumlah penonton yang hadir lebih banyak lagi. Apalagi pihaknya telah menyampaikan undangan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan pejabat negara lainnya untuk hadir.
Ketua Panitia KAM 2022, Timothy Siddik mengatakan, Indonesia adalah negara besar dan memiliki banyak sumber daya manusia berkualitaa di dalam seni dan budaya, termasuk seni musik. "Melalui konser ini, kita akan menunjukkan kepada dunia, budaya, martabat, dan kesatuan bangsa Indonesia adalah kokoh," kata dia.