Rabu 19 Oct 2022 01:37 WIB

Dinkes: Penularan Kasus Corona Masih Terjadi di Aceh

Masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Red: Andi Nur Aminah
Tenaga kesehatan bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 booster  (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Tenaga kesehatan bersiap melakukan vaksinasi Covid-19 booster (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Kesehatan Aceh menyebutkan penularan Covid-19 masih terus terjadi di wilayah paling barat Indonesia itu. Karena itu, masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan hingga status pandemi dicabut di Indonesia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman, Selasa (18/10/2022) mengatakan penyebaran virus corona masih terjadi dibuktikan dengan penambahan kasus baru yang terus fluktuatif di Tanah Rencong.

Baca Juga

"Kasus baru setiap hari ada, seperti hari ini ada tujuh kasus baru, kemarin empat kasus, kemarinnya lagi dua kasus, ada juga hari sebelumnya lagi delapan kasus. Jadi masih tetap ada penambahan kasus baru," kata Iman di Banda Aceh.

Selasa (18/10/2022), kasus baru Covid-19 terdeteksi di wilayah Kabupaten Aceh Besar, Aceh Selatan, Pidie, Bireuen, Kota Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Sabang. Secara akumulatif, kasus Covid-19 di Tanah Rencong telah mencapai 44.311 kasus. Di antaranya 42.014 kasus telah dinyatakan sembuh, 2.238 kasus telah meninggal dunia dan 59 kasus masih dalam perawatan medis atau isolasi mandiri.

Menurut Iman, penularan Covid-19 di Aceh umumnya terjadi di rumah sakit. Saat ini hanya rumah sakit daerah yang masih menerapkan pemeriksaan usap (swab) PCR bagi setiap pasien yang hendak menjalani tindakan operasi.

"Umumnya bertambah (Covid-19) di rumah sakit, karena juga saat mau operasi pasien memerlukan pemeriksaan swab PCR," katanya.

Sementara untuk tingkat penularan di fasilitas umum, Iman mengatakan, Aceh tidak lagi melakukan pemeriksaan swab PCR secara massal. Sehingga tidak ada lagi data yang menunjukkan tingkat penularan di ruang publik. "Selain di rumah sakit, Aceh tidak ada lagi pemeriksaan PCR di tempat umum," katanya.

Ia menambahkan, secara keseluruhan seluruh provinsi di Indonesia sudah berstatus level satu tingkat penyebaran Covid-19. Tidak ada lagi perbedaan level antara kabupaten/kota.

Meski demikian, pandemi belum berakhir. Pemerintah meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan kasus di tengah masyarakat, baik dalam kerumunan, maupun saat perjalanan keluar daerah. 

Di samping itu, pemerintah menargetkan vaksin Covid-19 bagi 4.028.891 penduduk Aceh. Capaian vaksinasi hingga kini yakni untuk dosis satu sudah mencapai sebanyak 4.179.464 jiwa atau 103,7 persen. Penerima dosis dua 3.282.733 jiwa atau 81,5 persen dan dosis ketiga 1.192.423 jiwa atau 41,5 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement