Rabu 19 Oct 2022 13:59 WIB

Komandan Rusia Akui Kewalahan Hadapi Serangan Ukraina

Pasukan Ukraina telah mengintensifkan penembakan terhadap wilayah yang dikuasai Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
A view of the Zaporizhzhia Nuclear Power Station, in Enerhodar, Zaporizhzhia region, in territory under Russian military control, southeastern Ukraine, on May 1, 2022. The plant, that has been surrounded by Russian forces, lost power Wednesday morning, Oct. 12, 2022, when a Russian missile damaged a distant electrical substation, increasing the risk of radiation disaster, according to the plant
Foto: Pemandangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
A view of the Zaporizhzhia Nuclear Power Station, in Enerhodar, Zaporizhzhia region, in territory under Russian military control, southeastern Ukraine, on May 1, 2022. The plant, that has been surrounded by Russian forces, lost power Wednesday morning, Oct. 12, 2022, when a Russian missile damaged a distant electrical substation, increasing the risk of radiation disaster, according to the plant

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Komandan baru pasukan Rusia di Ukraina membuat pengakuan langka atas tekanan yang mereka alami dari serangan Ukraina, untuk merebut kembali wilayah selatan dan timur yang telah dianeksasi Moskow beberapa minggu lalu. Pemimpin baru wilayah Kherson, Sergei Surovikin yang dilantik Kremlin pada Selasa (18/10/2022), mengumumkan pemindahan warga sipil secara bertahap dari empat kota di wilayah sekitar Sungai Dnipro.  

"Situasi di daerah 'Operasi Militer Khusus' dapat digambarkan cukup tegang," ujar Surovikin, seorang jenderal angkatan udara Rusia yang sekarang memimpin pasukan Rusia, kepada televiai milik negara Rossiya 24.

Baca Juga

Pasukan Rusia di wilayah Kherson telah mundur sejauh 20-30 kilometer dalam beberapa minggu terakhir. Mereka berisiko terjebak di tepi barat Sungai Dnipro sepanjang 2.200 kilometer yang membelah Ukraina. Surovikin mengatakan, situasi di Kherson sangat sulit. 

"Situasi di daerah ini sulit. Musuh sengaja menyerang infrastruktur dan bangunan tempat tinggal," ujar Surovikin.

Anggota dewan yang didirikan Rusia untuk mengatur Zaporizhzhia, Vladimir Rogov, menyatakan, pasukan Ukraina telah mengintensifkan penembakan terhadap Kota Enerhodar yang dikuasai Rusia. Kita ini adalah tempat tinggal bagi sebagian besar karyawan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

"Tembakan artileri telah menghantam pinggiran kota dan ada 10 serangan terjadi di sekitar pembangkit listrik termal," kata Rogov di aplikasi pesan Telegram pada Rabu (19/10/2022).

Sementara Dmytro Orlov, yang diakui Ukraina sebagai wali kota Enerhodar, menyalahkan Rusia atas penembakan itu. "Penembakan pertama dari zona industri, dan Kemudian dari kota itu sendiri yang dimulai sekitar tengah malam dan tidak berhenti hingga pagi hari," katanya dalam sebuah unggahan di Telegram.

Pembangkit Zaporizhzhia berada di salah satu dari empat wilayah Ukraina yang dianeksasi oleh Rusia. Tiga wilayah lain yang dianeksasi adalah Kherson, Donetsk, dan Luhansk.

Militer Ukraina pada Rabu mengatakan, pasukan Rusia telah melakukan serangan dengan rudal jelajah, penerbangan dan anti-pesawat di beberapa wilayah, termasuk Kiev dan Zaporizhzhia dalam 24 jam terakhir.

"Selain itu, penjajah menggunakan 14 kendaraan udara tak berawak Shahed-136 buatan Iran, 10 di antaranya ditembak jatuh," kata pernyataan militer Ukraina. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement