Segera Rampung, Masjid Putih Jadi Ikon Religi Baru Kota Solo
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
Pemkot Solo meninjau progres pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed atau masjid putih, Rabu (19/10/2022). | Foto: Muhammad Noor Alfian
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Proyek pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed yang berlokasi di Jalan A Yani No 128, Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, saat ini telah memasuki tahap akhir atau mencapai 91,22 persen. Pembangunan ditargetkan selesai tiga hari sebelum peresmian.
Masjid itu sendiri adalah tiruan dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Uni Emirat Arab (UEA) yang dominan dengan warna putih. Bedanya, masjid di UEA tersebut memiliki 82 kubah dengan empat menara berdiri lebih dari 100 meter.
"Memang ini karena replika dari masjid yang di sana (UEA) disebut masjid putih, makanya semua ornamen dan finishing-nya dominan warna putih dan warna emas, jadi cuma dua warna itu saja," kata Projek Manager PT Waskita Karya, Ardiansyah Pradana, Rabu (19/10/2022).
Dijelaskan bahwa masjid tersebut dominan marmer dan GRC ornamen. Sedangkan sisanya menggunakan perpaduan ornamen dari kuningan. "Jadi itu (warna) yang paling dominan di sini. Selain itu juga untuk produk kuningan semua ini diambil dari lokal produk lokal," terangnya
Nantinya, bagian inti masjid mampu menampung hingga empat ribu jamaah. Sedangkan jika secara normal, kuota jamaah yang mampu ditampung 10 ribu jamaah totalnya.
"Bagian atas itu untuk wanita, sedangkan yang di bawah untuk pria, perbandingannya 80 persen di bawah dan 20 persen di atas. Secara total, jika area intinya saja empat ribu untuk di dalam gedung sendiri, tapi jika dimaksimalkan secara eksternal dan semua area dimanfaatkan itu memang sampai 10 ribu jamaah," ujar dia.
Sementara itu, dalam tinjauan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memperkirakan dalam sepekan ke depan bagian intinya akan selesai. Selebihnya hanya finishing di beberapa bagian pendukung.
"Sepekan ke depan insya Allah tinggal beberapa finishing sarana pendukungnya, kalau fisiknya seperti menara akan selesai," kata Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa.
Ia menjelaskan sebagai fasilitas umum masjid ini akan menjadi daya dukung masyarakat dalam menjalankan kegiatan keagamaan. Misalnya seperti jika akan ada tabligh akbar atau pengajian.
"Kalau misalnya pengajian begitu kan bagus tidak usah pakai tenda ya di sana (soalnya sudah luas, red.)," tegasnya.