Rabu 19 Oct 2022 15:35 WIB

Proyek IKN Dongkrak Perolehan Kontrak Adhi Karya

Dari proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara, Adhi Karya raih kontrak Rp 1,4 triliun

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja menggarap proyek jalur logistik dan material khusus untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di pelabuhan masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan pertumbuhan kontrak baru sepanjang tahun berjalan 2022. Hingga September, ADHI tercatat memperoleh kontrak baru senilai Rp18,1 triliun.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Pekerja menggarap proyek jalur logistik dan material khusus untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di pelabuhan masyarakat Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan pertumbuhan kontrak baru sepanjang tahun berjalan 2022. Hingga September, ADHI tercatat memperoleh kontrak baru senilai Rp18,1 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan pertumbuhan kontrak baru sepanjang tahun berjalan 2022. Hingga September, ADHI tercatat memperoleh kontrak baru senilai Rp18,1 triliun.

"Nilai tersebut meningkat sebesar 57,3 persen dibandingkan dengan perolehan kontrak pada September 2021 yang lalu," kata Corporate Secretary ADHI Farid Budiyanto dalam keterbukaan informasi dikutip Rabu (19/10).

Farid menjelaskan, perolehan kontrak baru ADHI dikontribusi dari Proyek Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Dari proyek tersebut, ADHI memperoleh kontrak sebesar Rp 1,4 triliun.

Perolehan kontrak tersebut didominasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol IKN Seksi 3A Segmen Karangjoang Kariangau dengan nilai kontrak Rp 1,1 triliun. Selain itu, ADHI juga telah memperoleh kontrak pekerjaan proyek pembangunan hunian pekerja dan fender jembatan Pulau Balang.

Profil kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan September 2022, meliputi lini bisnis Konstruksi 90 persen, Properti 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. 

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan 40 persen, dan gedung 12 persen. Proyek infrastruktur seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya 48 persen. 

"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan bagi ADHI," kata Farid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement