REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan pemerintah berkomitmen merampungkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Erick menilai pemerintah Indonesia dan Cina juga akan bersama-sama menanggung cost overrun atau pembengkakkan biaya proyek tersebut.
"Jadi pembangunan yang sudah berjalan dimaksimalkan. Toh bagaimana kita bisa hemat BBM yang sekarang berjam-jam menjadi hanya 36 menit," ujar Erick usai bertemu Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (19/10).
Erick menilai kondisi ekonomi saat ini tengah menghadapi tantangan akibat terganggunya rantai pasok yang membuat sejumlah komoditas pendukung seperti baja mengalami kenaikan harga. Berdasarkan hal tersebut, ucap Erick, nilai pembangunan kereta cepat masih jauh lebih murah ketimbang dengan apa yang terjadi pada saat ini.
"Kan sudah diputuskan bahwa pembangunan kereta cepat, kita lihat dengan struktur rantai pasok, kalau bangun ulang tentu akan jauh lebih mahal dari hari ini, bicara cost structure sudah dijawab, pemerintah Indonesia dan Cina sama-sama menanggung tapi kalau cost overrun masih dihitung, itu pun lebih murah kalau dibangun hari ini," kata Erick menambahkan.