Petugas Pemantau Pemprov Jateng Antisipasi Jalan Rusak Akibat Bencana

Red: Yusuf Assidiq

Warga menyaksikan pekerja menggunakan alat berat menyingkirkan material tanah longsor di Tuksari, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di kawasan lereng Gunung Sindoro selain mengakibatkan puluhan rumah rusak juga menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan antar kecamatan.
Warga menyaksikan pekerja menggunakan alat berat menyingkirkan material tanah longsor di Tuksari, Bansari, Temanggung, Jawa Tengah. Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di kawasan lereng Gunung Sindoro selain mengakibatkan puluhan rumah rusak juga menyebabkan tanah longsor yang menutup jalan antar kecamatan. | Foto: Antara/Anis Efizudin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) menyiagakan petugas pemantau untuk mengantisipasi kerusakan jalan akibat bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

"Kami telah melakukan antisipasi berbagai kemungkinan kerusakan jalan provinsi pada saat musim hujan akibat tingginya intensitas hujan yang turun beberapa waktu terakhir di beberapa wilayah, salah satunya mengerahkan tim pemantau jalan," kata Kepala DPUBMCK Jateng, Hanung Triyono di Semarang, Rabu (19/10/2022).

Ia menjelaskan petugas selalu melakukan pemantauan rutin mengenai kondisi jalan di wilayah kerja masing-masing untuk memetakan dan memantau jalan tingkat provinsi yang rawan longsor maupun rawan tertimbun longsoran saat musim hujan atau banjir.

"Di lapangan sudah tertata baik kerjanya, terus kelompok masyarakatnya juga sudah jalan, tinggal ditingkatkan kewaspadaan," ujarnya. Petugas tim pantau berkeliling di jalan-jalan yang menjadi kewenangan pemprov, serta menyiagakan berbagai yang diperlukan, terutama alat-alat berat.

Menurut dia, kesiapan alat berat itu bertujuan untuk menangani jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat terjadi bencana alam. "Disiapkan di masing-masing balai, kami punya titik-titik rawan bencana yang diwaspadai dan juga balai-balai yang punya ruas jalan yang sering terjadi bencana," kata dia.

Pada musim hujan seperti sekarang, lanjut Hanung, potensi bencana alam yang bisa merusak jalan provinsi adalah banjir dan tanah longsor. Potensi bencana tersebut saat ini menjadi perhatian sebagai bentuk antisipasi bila sewaktu-waktu terjadi merusak jalan provinsi.

Tercatat ada beberapa Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) yang tersebar di seluruh wilayah Jateng yakni Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Cilacap, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pati, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Purwodadi.

Kemudian, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Pekalongan, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Surakarta, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Semarang, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Wonosobo, Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Magelang, dan Balai Pengelolaan Jalan Wilayah Tegal.

Terkait


Gubernur: Zakat ASN Pemprov Jateng 2022 Mencapai Rp 57 miliar

Bantu Petani, ASN di Jateng Serap 37,8 Ton Hasil Produk Petani

Jateng Prioritas Rancangan Perubahan APBD 2022 untuk Bansos

Gandeng Air Mineral, Pemprov Jateng Canangkan Lawan Osteoporosis

Sikapi Reaksi Kenaikan Harga BBM, Ruang Dialog Dibuka Lebar

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark