Kamis 20 Oct 2022 05:31 WIB

Ganjar Nyatakan Siap Jadi Capres, Pengamat: Harus Keluar dari PDIP

Keputusan Ganjar itu sudah melawan keputusan di PDIP.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan pengarahan saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapai Ancaman Bencana pada Musim Penghujan 2022- 2023, yang dilaksanakan di halaman kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemprov Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (14/10).
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan pengarahan saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapai Ancaman Bencana pada Musim Penghujan 2022- 2023, yang dilaksanakan di halaman kantor Sekretariat Daerah (Setda) Pemprov Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (14/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menanggapi terkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang nyatakan siap menjadi calon presiden (Capres). Menurutnya, kesiapan Ganjar Pranowo maju sebagai capres tentu membawa implikasi baginya di PDIP.

"Secara moral Ganjar seharusnya keluar dari PDIP. Sebab, keinginan nyapres Ganjar bukanlah keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (19/10/2022).

Dia mengatakan, keputusan Ganjar itu sudah melawan keputusan di PDIP. Sebab, PDIP sudah memberi hak prerogatif kepada Megawati untuk memutuskan capres yang akan diusung.

Kalau Ganjar tidak mundur, ada kemungkinan Megawati akan memberi sanksi tegas. Megawati bisa jadi akan memecat Ganjar karena sudah mendahului keputusannya.