Rabu 19 Oct 2022 17:46 WIB

Kedatangan Presiden FIFA Bukti Keberhasilan Erick Thohir Selamatkan Sepak Bola Indonesia

Kedatangan Presiden FIFA langkah awal yang baik guna memperbaiki sepak bola Indonesia

Red: Karta Raharja Ucu
 Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mendampingi Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino  saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat untuk melakukan transformasi menyeluruh sepak bola Indonesia serta memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan FIFA.
Foto: Istimewa
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) mendampingi Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (18/10/2022). Dalam pertemuan tersebut Pemerintah Indonesia dan FIFA sepakat untuk melakukan transformasi menyeluruh sepak bola Indonesia serta memastikan semua aspek pertandingan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan FIFA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat olahraga dan sepak bola, Gita Suwondo menilai kedatangan Presiden FIFA Gianni Infantino merupakan langkah yang sangat positif yang dilakukan Pemerintah melalui Menteri Erick Thohir. Kedatangan Gianni menurut Gita langkah awal yang bagus untuk memperbaiki sepak bola di Indonesia untuk lebih baik lagi.

Ia berhadap dengan kedatangan Gianni ke Indonesia, kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak akan pernah terjadi lagi. "Langkah Pemerintah melalui lobi Erick Tohir untuk menggandeng FIFA ke Indonesia dalam melakukan pembenahan total sepak bola Nasional sudah sangat benar," kata Gita di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Gita menilai lobi yang dilakukan Erick Thohir ke FIFA melalui Gianni nilai sangat bagus. Kejadian di Stadion Kanjuruhan menjadi pelajaran yang sangat berhaga bagi Indonesia. "Tak hanya untuk polisi, namun untuk PSSI, LIB, klub bola, suporter dan pemangku sepak bola lainnya," kata Gita.

Tak dipungkiri lobi yang dilakukan Menteri Erick kepada Gianni juga untuk menyelamatkan Indonesia agar tetap bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 2023 mendatang. Namun goal besar dari lobi Menteri Erick ke FIFA adalah untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia.

"Lobi Menteri Erick ini untuk menyelamatkan sepak bola Nasional. Sebab indonesia memiliki banyak talenta muda sepak bola yang memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama bangsa dan Negara," kata Gita.  

Sebelum FIFA datang ke Indonesia, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) sudah membuat dan menyerahkan rekomendasi perbaikan sepak bola Indonesia ke Presiden Jokowi. Salah satu rekomendasi yang dikeluarkan TGIPC adalah menuntut PSSI untuk bertanggung jawab atas jatuhnya korban di Stadion Kanjuruhan. Rekomendasi yang dibuat oleh TGIPF dinilai Gita sudah sangat bagus. Namun untuk menjalankanrekomendasi TGIPF dinilai Gita tidak mudah.

Sebab PSSI terikat statuta FIFA, di mana dalam statuta FIFA 'diharamkan' intervensi Pemerintah dalam sepak bola di suatu negara. Jika PSSI mengadu ke FIFa mengenai adanya intervensi Pemerintah, maka akan membuat Indonesia mendapat sanksi dari FIFA. Kondisinya bisa seperti ketika Indonesia di sanksi FIFA pada 2015.

"Kalau ada pergantian pengurus PSSI harus dilakukan di KLB. Ada kelompok suporter yang bisa memiliki suara di klub. Jika ingin mengganti pengurus PSSI mungkin bisa menempuh cara melalui klub dan suporter," kata Gita.

Agar musibah di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi, Gita meminta agar Pemerintah dapat menjalankan seluruh rekomendasi FIFA. Salah satu rekomendasi FIFA untuk Pemerintah adalah membuat stadion sepak bola memiliki satu tempat duduk untuk satu penonton. Tujuannya untuk menjamin keamanan agar tidak terjadi kelebihan penonton.

Saat ini sudah ada 6 stadion yang sesuai dengan rekomendasi FIFA. Menurut dia, Erick harus bisa meminta Presiden Jokowi untuk segera mengikuti rekomendasi FIFA. Sebab semakin lama rekomendasi tidak dijalankan, FIFA akan ragu dengan kemampuan Indonesia untuk melakukan pemebenahan sepak bola Nasional dan menjalankan piala dunia U20.

"Saat ini kredibilitas Negara dipertaruhkan dalam pembenahan sepak bola Indonesia. Karena penyelenggaraan piala dunia U20 merupakan jaminan Negara. Sehingga seluruh pemangku kepentingan harus menyelamatkan sepak bola Nasional," kata Gita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement