REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Matahari masih menyengat menjelang pukul 13.00 WIB, pada Rabu (19/10). Sekelompok anak-anak bermain di sebuah tangga di kompleks gelanggang olahraga (GOR) Jati, Kudus, Jawa Tengah.
Itu arena milik PB Djarum. Di sana sedang berlangsung kegiatan pencarian bakat calon atlet bulu tangkis, edisi 2022. Sebuah agenda rutin yang sempat vakum dua tahun belakangan, karena pandemi covid-19.
Tovel Juan April Belung, salah satu peserta audisi tersebut. Ia terlihat bergerak aktif bersama rekan-rekannya, naik turun anak tangga. Sesekali ia terbuka untuk berbicara.
Tovel mengaku tidak terlalu menyukai bulu tangkis pada awalnya. Namun karena pengaruh orang tua, ia akhirnya terbiasa menekuni olah raga tepok bulu. Siswa SDN 1 Sumberlor Cirebon itu bergabung di PB Binamarga TRS Cirebon.
Di klub tersebut, ia berlatih nyaris setiap hari dalam sepekan, kecuali Selasa. Tepatnya dari pukul 15.00 WIB sampai pukul 19.00 WIB. Latihannya di GOR Sukadana, Cirebon.
"Sekarang udah suka, karena udah di klub. Latihnanya empat jam per hari, kecuali Kamis, pulangnya jam delapan malam (durasi berlatih menjadi lima jam)," kata Tovel.
Aktivitas serupa dilakukan Muhammad Raihan Dwi Putra. Raihan juga terlibat dalam obrolan di sekitar anak tangga itu.
Raihan pun berasal dari Cirebon. Ia siswa SDN Tersana Baru. Ia mengaku sering mengikuti turnamen tingkat yunior di daerahnya.
Sosok yang mengidolakan Jonatan Christie itu berharap bisa menjadi bagian dari PB Djarum. Ia siap menjalani semua konsekuensinya. Termasuk jauh dari orang tuanya nanti.
"Ya senang aja (kalau lolos audisi), kalau lagi ingat (keluarga) ya, nangis," ujar Raihan.
Tak ketinggalan Azka Alfian turut bercerita. Bungsu dari tiga bersaudara itu sering menhadi wakil sekolahnya dalam kejuaraan bulu tangkis. Ia menimba ilmu di SDN 1 Bojanegara.
Rupanya, Azka juga menyukai cabang olah raga sepak bola. Jika bermain bersama teman-temannya, ia mengisi pos penyerang tengah. Terlepas dari hal itu, ia sedang fokus mencoba peruntungan untuk menjadi atlet binaan PB Djarum.
Tovel, Raihan dan Azka mengikuti audisi di kelompok U-13 putra. Hari ini, mereka menjalani tahap screening. Ada permainan yang berlangsung selama lima menit.
Kemudian, pada Kamis (20/10), berlanjut ke screening tahap kedua, selama 10 menit. Ketua Tim Pencari Bakat, Sigit Budiarto menegaskan, pihaknya menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat. Ini demi mendapatkan bibit yang berkarakter dan berkualitas. Tentunya sesuai kriteria yang ditentukan PB Djarum.
"Keputusan lolos atau tidak (dari tahap screening), tidak berdasarkan menang atau kalahnya," ujar Sigit.
Pengumuman hasil tahap screening bisa dilihat di website resmi PB Djarum. Mulai Jumat (20/10) sampai Ahad (23/10), proses audisi berlanjut ke tahap turnamen. Panitia memberlakukan sistem gugur.
Pada tahap turnamen nanti, di kelompok putera, para semifinalis akan menuju tahap karantina. Sementara di sektor putri, mereka yang berhak melaju ke karantina adalah yang berhasil masuk ke babak final turnamen.
Sigit menjelaskan, proses seleksi pada tahap Karantina ini cukup berbeda dibanding audisi tahun-tahun sebelumnya. Biasanya hanya sepekan, kini menjadi tiga pekan. Selama rentan waktu tersebut, calon atlet akan dinilai melalui tiga aspek yakni tes fisik, tes kesehatan dan psikotes.