Rabu 19 Oct 2022 19:28 WIB

Animo Peserta KUPI II Sampai Mancanegara

Sampai hari ini sudah ada sekitar 1.100 lebih peserta

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Ulama perempuan iluatrasi
Foto: Republika/Lilis Handayani
Ulama perempuan iluatrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Penasihat Kegiatan (Steering Committee) Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) II, Alissa Qotrunnada Wahid, menyampaikan, animo peserta untuk menghadiri dan terlibat dalam rangkaian acara KUPI II sangat besar. Sampai hari ini sudah ada sekitar 1.100 lebih peserta yang sudah mendaftar untuk hadir di KUPI II.

Alissa mengatakan, waktu KUPI II digelar masih cukup lama yakni sekitar satu bulan lagi. Tapi peserta yang mendaftar sudah banyak dan kemungkinan akan bertambah terus jumlahnya.

Baca Juga

"Animo (untuk ikut KUPI II) dari berbagai negara juga ada, ada 29 negara yang sudah muncul, sudah daftar sebagai peserta KUPI II," kata Alissa kepada Republika usai Halaqah Nasional Menjelang KUPI II di Jakarta, Rabu (19/10/2022).

Alissa penjelasan mengapa animo masyarakat terhadap KUPI II sangat besar, karena KUPI I gaungnya sampai ke mancanegara.

Alissa mengaku, setiap kali mengikuti konferensi dan seminar di luar negeri, selalu ada pertanyaan tentang Kongres Ulama Perempuan Indonesia. Karena KUPI baru pertama kalinya ada di dunia.

Ia menyampaikan, di dalam KUPI, ulama-ulama perempuan membincang urusan keadilan hakiki. Membicarakan bagaimana dunia ke depan agar dibangun di atas keadilan dan kesetaraan.

"(Di dunia) baru sekali itu (KUPI I digelar) di Cirebon sehingga kemudian saat ini perhatian dari berbagai negara juga menjadi semakin besar (terhadap KUPI II)," ujar Alissa.

Ia mengungkapkan, KUPI II ingin menajamkan gerakan, agar gerakannya menjadi lebih kuat. Selain itu, membahas isu-isu yang sangat penting.

Sebagaimana diketahui, KUPI digelar untuk mendiskusikan gagasan-gagasan yang menjadi perhatiannya pada kerja-kerja spiritual, intelektual, kultural, dan sosial. KUPI II digelar untuk menegaskan kembali visinya melalui motto "Meneguhkan Peran Ulama Perempuan Dalam Mewujudkan Peradaban yang Berkeadilan."

Produk utama dari KUPI II adalah hasil pandangan dan sikap keagamaan yang akan diputuskan melalui musyawarah keagamaan. Ada lima isu penting yang akan dimusyawarahkan. Pertama, tentang pengelolaan sampah bagi keselamatan perempuan dan kehidupan. Kedua, tentang pelibatan perempuan dalam merawat bangsa dari ekstrimisme.

Ketiga, tentang perlindungan perempuan dari pemaksaan perkawinan terhadap perempuan. Keempat, tentang perlindungan jiwa perempuan dari bahaya kehamilan akibat perkosaan. Kelima, tentang perlindungan perempuan dari tindakan pemotongan dan pelukaan genitalia perempuan.

Alissa menambahkan, para ulama dari berbagai negara akan hadir di KUPI II. Mereka akan memberikan sikap kepada persoalan yang menyangkut kehidupan di tingkat dunia. Utamanya terkait dengan perempuan, misalnya isu terkait perempuan di Afghanistan dan Iran.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement