REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Direktorat Komunikasi Turki mengatakan Konferensi Menteri Informasi dari negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-12 akan diadakan di Istanbul pada 21-22 Oktober 2022.
Para menteri dan perwakilan tingkat tinggi dari 57 negara akan membahas isu-isu yang akan memperdalam kerja sama di bidang media, komunikasi, dan informasi di dunia Islam.
Dilansir dari Anadolu Agency, Selasa (18/10/2022), konferensi yang bertemakan Combating Disinformation and Islamophobia in the Post-Truth Era ini bertujuan mengembangkan dan memperkuat kerja sama negara-negara Islam di bidang media dan komunikasi.
Selama konferensi, perwakilan organisasi informasi negara-negara anggota OKI akan mencari cara untuk mengembangkan program memerangi disinformasi dan Islamofobia, menurut pernyataan itu.
Direktur Komunikasi Türkiye Fahrettin Altun akan menyampaikan pidato utama konferensi tersebut dan Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha juga akan berpidato di sesi pembukaan.
Kemudian, pada hari Jumat, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu dengan kepala delegasi dan berpidato pada jamuan makan malam yang akan diadakan di Paviliun Mecidiye. Pada pembukaan sesi menteri pada hari Sabtu, perwakilan Arab Saudi akan menyerahkan masa jabatan presiden Konferensi Menteri Informasi OKI kepada Türkiye.
Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan Konferensi di Rabat, Maroko, pada tanggal 22-25 September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia.
Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam, khususnya setelah unsur Zionis membakar bagian dari Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mengoordinasikan kerja sama antarnegara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam dan membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI saat ini beranggotakan 57 negara Islam atau berpenduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika.