REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendukung arahan Menteri BUMN Erick Thohir, khususnya dalam keterlibatan karyawan perempuan di perusahaan. Keterlibatan perempuan di BUMN memang menjadi salah satu upaya yang dilakukan Erick Thohir.
Di BUMN, Erick mencatat kepemimpinan muda terus meningkat. Pada 2021, kepemimpinan perempuan di jajaran direksi mencapai 15 persen dan kepemimpinan muda mencapai 5 persen. Bahkan di 2023, Erick menargetkan jumlah kepemimpinan perempuan mencapai 25 persen dan pemimpin muda 10 persen.
"Tentunya kami berkomitmen untuk melanjutkan transformasi ini agar BUMN dapat memberikan kontribusi yang lebih baik untuk Indonesia dan menjadi pemain global. Hasil transformasi BUMN menunjukkan bahwa berbagai kebijakan yang dirumuskan dan upaya yang dilakukan telah ke arah yang benar," kata Erick saat membuka State Own Enterprices (SOE) International Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).
Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan pihaknya berkomitmen meningkatkan kiprah dan peran perempuan dalam perusahaan. Ia mengungkapkan saat ini di SIG ada 826 karyawan perempuan yang bekerja di seluruh operasional perusahaan.
Hingga September 2022, jumlah talent perempuan band 1 di SIG mencapai 20 persen. Hal tersebut, kata Vita, menunjukkan komitmen SIG dalam pengembangan kompetensi karyawan dan peluang karier bagi karyawan perempuan.
“Secara khusus, SIG juga memberikan fasilitas kepada karyawan perempuan terkait dengan kebutuhan kodratinya, seperti cuti melahirkan, ruang laktasi, dispensasi haid, serta memfasilitasi pekerja perempuan yang mengemban beban ganda sebagai seorang ibu dan karyawan," ujar Vita.
Selain itu, Vita memastikan perusahaan juga menjamin kesetaraan kesempatan dalam proses rekrutmen yang dijalankan tanpa menjadikan gender sebagai aspek utama.
“Kami memastikan tidak adanya batasan bagi kandidat perempuan untuk diikutsertakan dalam setiap proses seleksi untuk mengisi posisi manajemen atau senior yang kosong sebagai upaya menaikkan jumlah talenta perempuan,” ucap Vita.
Vita mengungkapkan di SIG juga sudah terbentuk komunitas karyawan perempuan dengan nama ‘Srikandi SIG’, yang merupakan perpanjangan tangan dari 'Srikandi BUMN'. Ia menuturkan pihaknya mau mendorong women empowerment dengan pembelajaran seperti change management, managing work, dan work planning melalui berbagai kegiatan yang dicanangkan.
Ketua Srikandi SIG, Oktoria Masniari, menyampaikan, selain kegiatan pembelajaran yang berkolaborasi dengan Human Capital, Srikandi SIG juga ada kegiatan mentoring oleh karyawan perempuan band 1 dengan karyawan perempuan band 2. Hal ini juga penting untuk mendukung pengembangan kepemimpinan perempuan.
Menurut Oktoria, jika karyawan dapat menunjukkan performa dan pengembangan kompetensi dengan baik, peluang karier akan terbuka tanpa melihat gender.
"Salah satunya adalah Direktur Produksi di salah satu anak perusahaan SIG saat ini telah di jabat oleh perempuan. Hal ini menjadi bukti affirmative action dari manajemen dalam mendukung terwujudnya kesetaraan kepemimpinan," kata Oktoria.