REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengah melakukan teansformasi dengan mulai menerapkan konsep New Experience Through (X) Technology Airport 4.0 atau disebut dengan NEXT Airport 4.0. Senior Manager of Digital Airport Information System Division AP II Reza Aviandri mengatakan terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penerapan NEXT Airport 4.0.
“Ada tantangan dari sisi regulasi, peningkatan kompetensi , dan teknologi,” kata Reza dalam ExperTalk Webinar Series #13 Sustainable Smart Transportation, Rabu (19/10/2022).
Dia menjelaskan, dari sisi regulasi AP II membutuhkan penyesuaian penggunaan teknologi baru yang membawa dampak perubahan terhadap proses tata kelola kebandarudaraan. Selain itu kompetensi juga masih harus ditingkatkan karena penggunaan teknologi pembangkit terbarukan serta teknologi juga menjadi yang paling efisien untuk digunakan di bandara AP II.
“NEXT Airport 4.0, AP II akan menggunakan teknologi yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia,” tutur Reza.
Penerapan teknologi menurutnya akan menyediakan passenger journey serta proses penumpang dengan digital touch point atau menggunakan airport operation dengan artificial intelligence. Dengan begitu dapat menghasilkan real time shared information kepada semua stakeholders.
“Penerapan ini harapannya dapat memperkuat posisi Indonesia di bagian dunia atau secara global,” tutur Reza.
Reza menambahkan, AP II sudah mencoba menerapkan transformasi di berbagai bidang sejak 2016. Termasuk juga perubahan human capital dan akan selalu ada di beberapa perubahan ke depan.
Terlebih, Reza menuturkan saat ini bandara menjadi tempat jualan selain mall sehingga akan ada sumber revenue baru dari ritel. Untuk itu, Reza mengatakan AP II mencoba mewujudkan keselarasan visi misi dengan teknologi terkini untuk menciptakan efisiensi dan customer experience termasuk manajemen fasilitas pengelolaan penumpang dan trafik.
Sebelumnya, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan bandara berkonsep NEXT Airport 4.0 adalah bandara masa depan yang selalu mengikuti perkembangan dan mengadopsi teknologi terkini. “Implementasi digitalisasi di bandara-bandara AP II saat ini sudah sekitar 50 sampai 60 peraen untuk aspek pelayanan dan operasional,” ujar Awaluddin.
Awaluddin memastikan persentase tersebut akan semakin meningkat cepat karena kini AP II telah memiliki sumber daya dan infrastruktur digital yang mendukung. Sebab saat ini AP II mengembangkan satu model yakni Digitally Ready for Operational and Infostructure Development (DROID) Model sebagai tulang punggung penerapan NEXT Airport 4.0.
AP II juga memiliki infrastruktur teknologi yang memadai untuk secara cepat mendukung regulasi baru khususnya di tengah pandemi ini. Beberapa diantaranya misalnya kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi bagi penumpang pesawat untuk memproses keberangkatan penerbangan.
“AP II saat ini tengah menjalani kurva kedua transformasi digital yang disebut dengan Transformation 2.0 pada 2020 hingga 2024 untuk mencapai visi sebagai Airport Enterprise Leader in the Region,” ucap Awaluddin.