REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR--Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan masih menindaklanjuti adanya informasi seorang anak dicurigai sebagai penderita gangguan ginjal akut misterius.
"Belum ada kabar resmi, tapi kita sudah komunikasi langsung. Ada satu orang dicurigai sejak Juli, begitu informasinya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Rosmini Pandin di sela perayaan HUT Sulsel ke-353 tahun di kantor DPRD Sulsel, Makassar, Rabu (20/10/2022).
Meski belum ada kepastian dari informasi tersebut, pihaknya telah melakukan upaya pencegahan dengan meminta masyarakat segera melaporkan bila ada anak memiliki ciri-ciri gejala ginjal akut misterius itu.
"Kita sudah edarkan kalau ada ditemukan (gejala ginjal akut) dikirim ke tim khusus, kebetulan kita update terus perkembangan," tutur dokter Rosmini kepada wartawan.
Sejauh ini, belum ditemukan secara pasti kasus terkait penyakit ginjal akut anak. Namun demikian, ia berharap tidak ada kasus seperti itu di Sulsel.
"Dari informasi katanya ada satu. Infonya seperti itu, tapi sejak Juli. Selanjutnya tidak ada ditemukan. Semoga saja tidak ada," tuturnya
Dari data pelaporan Kementerian Kesehatan per 18 Oktober 2022, dilaporkan Juru bicara Kemenkes Mohammad Syahril, tercatat ada sebanyak 206 kasus dari 20 Provinsi yang melaporkan. Untuk tingkat kematian telah mencapai 99 kasus atau 48 persen.
Sampai saat ini Kementerian Kesehatan terus melakukan penelitian penyebab penyakit tersebut, namun dari beberapa informasi dicurigai sumber penyakit diduga berasal dari sirup obat parasetamol asal luar negeri. Kendati demikian belum bisa disimpulkan karena masih dalam proses riset dari pihak terkait.