Kamis 20 Oct 2022 10:58 WIB

Sumbar Deteksi 22 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, 12 Anak Meninggal

Sumbar termasuk provinsi dengan kasus tertinggi dibawah DKI, Jabar dan Jatim.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Agus raharjo
Kasus gangguan ginjal akut misterius.
Foto: Republika
Kasus gangguan ginjal akut misterius.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatra Barat, dr Lila Yanwar, mengatakan pihaknya mendeteksi 22 kasus anak gagal ginjal akut misterius. Dari 22 kasus itu menurut Lila ada 12 orang anak meninggal dunia.

"(Sebanyak) 12 orang meninggal. Sisanya sembuh. Ada yang sembuh tapi masih ada gangguan ginjal, ada yang sembuh ginjalnya membaik dan sembuh total," kata Lila, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Lila menyebut dari 12 kasus meninggal karena gagal ginjal akut misterius ini, 10 kasus ditemukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil. Sisanya di luar RSUP M Djamil.

Lila menyebut Dinkes Sumbar akan melakukan surveilans ke keluarga yang anaknya mengalami gangguan ginjal untuk kemudian diselidiki secara epidemiologi. Setelah dilakukan surveilans, akan terlihat apakah penyakit tersebut disebabkan karena faktor konsumsi makanan, konsumsi obat, faktor lingkungan, faktor keluarga dan apakah ada dari anggota keluarga yang terkena Covid-19.

"Nanti data-datanya akan dikompilasi dengan analisa teman-teman dari rumah sakit," ujar Lila.

 

Dinkes Sumbar lanjut Lila sudah membentuk tim satgas gagal ginjal akut ini dengan bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), RSUP M Djamil dan pihak lainnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 18 Oktober 2022 melaporkan terdapat 206 kasus gagal ginjal akibat progresif atipikal atau gagal ginjal misterius yang tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Dari angka itu, 99 anak dilaporkan meninggal dunia.

Sumatra Barat menjadi salah satu provinsi dengan kasus tertinggi dibawah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement