Kamis 20 Oct 2022 12:38 WIB

Ahli Geologi Jelaskan Penyebab Longsor di Kebon Kalapa Bogor

Longsoran yang terjadi bukan dari tanah menggelincir, tapi lapisan tanah yang roboh. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Warga melintas lokasi tanah longsor di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/10/2022). Pemerintah Kota Bogor berencana merelokasi sebanyak 139 warga yang terdampak tanah longsor di Kelurahan Kebon Kalapa ke tempat yang lebih aman dari bencana longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor bersama ahli geologi dan kebencanaan, melakukan peninjauan ke lokasi tanah longsor yang menimpa Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Dari peninjauan tersebut, ditemukan jika longsor yang menewaskan empat orang beberapa waktu lalu disebabkan oleh resapan air. 

Pusat Kajian Geopark dan Kebencanaan Geologi Universitas Pakuan (Unpak) Denny Sukamto Kadarisman, menjelaskan, air tersebut membuat lapisan tanah tebal di lokasi menjadi lapuk dan menyebabkan tanah longsor.

Baca Juga

“Jarang-jarang kami menemukan tanah yang begitu tebal. Artinya apa, mungkin tadinya ada batuan yang lama-lama terkena air, lama-lama lapuk menjadi tanah tebal. Kemudian, saya melihat kemungkinan ada Kali Cidepit, ada pengaruh air masuk ke lokasi sehingga tanah menjadi lapuk,” ujarnya di lokasi, Rabu (19/10).

Denny menambahkan, jenis longsoran yang terjadi bukan dari tanah menggelincir. Namun, hanya lapisan tanah yang roboh dan kemudian menimpa rumah warga.

“Jenis longsoranya bukan sesuatu yang menggelincir tetapi roboh saja karena ada lahan di atas kemudian terkena air dan kemudian roboh. Tadi, sudah kami bicarakan dengan pak Budi Ahli sipil bahwa hal itu bukan bidang gelincir sehingga masih bisa ditangani penanganan dengan turap atau terasering,” jelasnya.

Dengan begitu, sementara ini telah disepakati antara Pemkot Bogor dengan pemilik bangunan di atas tebingan milik restoran Apolo untuk dibongkar dan dijadikan lahan hijau. Sedangkan, di lokasi akan dibuatkan turap untuk mencegah terjadinya longsor kembali.

"Sementara ini kami sepakati dalam waktu dekat akan dilakukan penanganan fisik teknis membangun terasering dari bawah dan membongkar sedikit bangunan atas milik Apolo, akan dibongkar dan pemilik sudah setuju," ujarnya. 

"Pemilik akan dijadikan area lahan hijau, karena untuk relokasi pertimbangan Sekda memakan waktu dan biaya. Sementara tangani dulu secara teknis dirasa paling mudah," kata dua lagi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement