Kamis 20 Oct 2022 13:23 WIB

Fahri Hamzah Kritik Capres yang Hanya Pikirkan Logistik

Menurut dia, capres saat ini seharusnya berpikir kritis ke depan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Fahri Hamzah mengatakan banyak capres yang tidak memahami rekonstruksi cara memenangkan hati rakyat.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Fahri Hamzah mengatakan banyak capres yang tidak memahami rekonstruksi cara memenangkan hati rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah, mengkritik para kandidat calon presiden (capres) dan partai politik (parpol) yang hanya memikirkan masalah logistik untuk memenangi Pemilu 2024. Padahal kondisi ekonomi pada 2023 secara global mengalami resesi.

"Semakin cerdas mereka, seolah-olah cara memenangkan Pemilu itu cuma persoalan teknis. Hanya sekedar dengan logistik saja," kata Fahri dalam keterangannya, dikutip Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Hal ini, kata Fahri Hamzah, tentu saja menjadi kecemasan bersama mengenai masa depan Indonesia agar tidak menemui jalan buntu. "Rekonstruksi cara memenangkan hati rakyat tidak dimengerti," katanya.

Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu mengatakan mereka seharusnya memikirkan bagaimana cara merebut hati rakyat, dan memfasilitasi aspirasi atau kehendak rakyat yang telah memberikan mandat.

Ia menegaskan, cara berpikir para kandidat capres dan parpol itu hanya mencoba untuk kritis. Mereka berpikir seolah-olah kalau ada sumber daya alam hanya terkait dengan pendapatan daerah, pendapatan negara, perekonomiam nasional dan growth (pertumbuhan) yang tinggi.

"Kalau soal growth tertinggi, sebenarnya daerahnya Lukas Enembe yang sekarang menjadi tersangka. Di bawahnya ada daerah nikel, batubara dan seterusnya. Tetapi kantong-kantong kemiskinan juga ada di sini, inilah yang jadi anomali. Ayo kita memikirkan rakyat, melakukan perubahan di Pemilu 2024," tegasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement