Kamis 20 Oct 2022 14:55 WIB

Kanada Perkuat Insentif demi Tekan Pengaruh Inflasi AS

Kanada memperkuat insentif untuk bantu industri tingkatkan teknologi bersih

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Uang kertas Kanada 20 dolar difoto di Toronto. Kanada berupaya memperkuat insentifnya yang dimaksudkan untuk membantu industri meningkatkan teknologi bersih setelah Amerika Serikat, meloloskan investasi besar-besaran pada Agustus untuk mempercepat transisi hijau di sana.
Foto: The Canadian Press via AP
Uang kertas Kanada 20 dolar difoto di Toronto. Kanada berupaya memperkuat insentifnya yang dimaksudkan untuk membantu industri meningkatkan teknologi bersih setelah Amerika Serikat, meloloskan investasi besar-besaran pada Agustus untuk mempercepat transisi hijau di sana.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada berupaya memperkuat insentifnya yang dimaksudkan untuk membantu industri meningkatkan teknologi bersih setelah Amerika Serikat, meloloskan investasi besar-besaran pada Agustus untuk mempercepat transisi hijau di sana.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Kamis (20/10/2022) Undang-Undang Pengurangan Inflasi (IRA) ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden AS Joe Biden dan berisi insentif bagi konsumen dan bisnis karena Amerika Serikat berupaya secara drastis mengurangi emisi karbonnya.

"Ini adalah undang-undang yang luas dengan banyak konsekuensi berbeda Kanada. Kami sedang mengerjakannya. Anda akan melihat beberapa di antaranya dalam laporan ekonomi musim gugur, dan Anda akan melihat tindakan lebih lanjut dalam anggaran musim semi,” kata Menteri Keuangan Chrystia Freeland.

Freeland mengatakan akan segera mengumumkan tanggal pernyataan ekonomi musim gugur tahunan (FES), yaitu ketika pemerintah memperbarui proyeksi ekonominya dan terkadang mengubah rencana pengeluarannya. Kanada harus menghindari stimulus baru di FES, kata para analis kepada Reuters pekan lalu.