REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (19/10/2022) menandatangani dekrit tentang penerapan darurat militer di wilayah Ukraina; Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia, yang baru-baru ini dianeksasi oleh Moskow.
Pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia di Moskow, Putin mengungkapkan penduduk wilayah ini "dengan jelas menyatakan keinginan mereka memilih untuk bergabung dengan Rusia."
Putin mengatakan penolakan Kiev terhadap hasil referendum di Donetsk, Kherson, Luhansk, dan Zaporizhzhia serta tindakan sabotase Ukraina di wilayah Rusia, memicu dia untuk mengumumkan darurat militer tersebut di wilayah ini.
"Saya telah menandatangani dekrit tentang penerapan darurat militer di empat wilayah Federasi Rusia ini. Itu akan segera dikirim ke Dewan Federasi untuk disetujui. Duma Negara juga telah diberitahu tentang keputusan itu," kata dia.
Menurut dekrit yang dipublikasikan di situs Kremlin, kementerian pertahanan, dalam negeri, dan darurat, serta beberapa badan lain harus mengajukan proposal tentang tindakan yang akan dilakukan di daerah itu.
Dalam dekrit terpisah, Putin memerintahkan untuk mendeklarasikan "rezim siap siaga maksimum" di empat wilayah ini, dan "rezim kesiapan menengah" di wilayah tetangga Ukraina.
Dia juga menginstruksikan untuk membuat kantor pertahanan teritorial di daerah-daerah, dan memperkuat langkah-langkah keamanan di semua objek, memastikan aktivitas vital penduduk, berfungsinya transportasi, komunikasi, dan fasilitas energi, serta objek yang menimbulkan bahaya bagi kehidupan manusia, kesehatan, dan lingkungan.
Putin juga memerintahkan untuk mengevakuasi masyarakat dari wilayah berbahaya dan memperkenalkan rezim khusus untuk masuk dan keluar dari wilayah tersebut, membatasi pergerakan dan melacak kendaraan yang datang dan pergi.