Kamis 20 Oct 2022 17:35 WIB

Malaysia akan Gelar Pemilu pada 19 November

Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengatakan, pemilihan nasional diadakan 19 November.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Komisi Pemilihan Umum Malaysia pada Kamis (20/10/2022) mengatakan, pemilihan nasional akan diadakan pada 19 November,
Foto: EPA
Komisi Pemilihan Umum Malaysia pada Kamis (20/10/2022) mengatakan, pemilihan nasional akan diadakan pada 19 November,

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA -- Komisi Pemilihan Umum Malaysia pada Kamis (20/10/2022) mengatakan, pemilihan nasional akan diadakan pada 19 November, di tengah kekhawatiran bahwa hujan lebat dan banjir selama musim hujan akhir tahun dapat menghalangi pemilih. Ketua Komisi Pemilihan Abdul Ghani Salleh mengatakan, tanggal pencalonan kandidat adalah 5 November, dan para kandidat memulai kampanye resmi selama dua minggu.

Abdul mengatakan, sebanyak 21,17 juta pemilih akan memberikan suara mereka. Dia menambahkan, tiga negara bagian juga akan mengadakan pemilihan lokal pada 19 November.

Baca Juga

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob membubarkan Parlemen pada 10 Oktober untuk pemilihan awal. Ismail mengabaikan protes dari sekutu pemerintahnya dan oposisi, karena mengadakan pemungutan suara di musim hujan. Enam negara bagian yang dikendalikan oleh partai oposisi dan sekutu dalam pemerintahan Ismail akan menggelar pemilihan umum pada tahun depan. Sementara empat dari 13 negara bagian di Malaysia telah mengadakan pemungutan suara sebelumnya.

Masa jabatan parlemen berakhir pada Juli 2023, tetapi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) berselisih dengan sekutu dalam koalisi yang berkuasa. UMNO mengandalkan kemenangan kuat berdasarkan kembalinya dukungan dari etnis Melayu dan oposisi yang terfragmentasi.

 

UMNO memimpin Malaysia melalui koalisi Front Nasional sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1957. Tetapi koalisi itu dijatuhkan dalam pemilihan 2018 oleh skandal penyelewenang dana 1MDB yang menjerat mantan Perdana Menteri Najib Razak. Dia terbukti melakukan tindak korupsi dan menerima vonis hukuman penjara selama 12 tahun. Presiden UMNO, Ahmad Zahid Hamidi juga diadili karena korupsi.

Pemerintah reformis yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang menjabat pada 2018 runtuh dalam waktu kurang dari dua tahun karena pembelotan. Hal ini mengembalikan UMNO ke tampuk kekuasaan dalam aliansi yang rapuh. Ismail diangkat sebagai perdana menteri oleh raja pada Agustus 2021. Ismail adalah perdana menteri ketiga Malaysia sejak pemilihan 2018.

Analis mengatakan koalisi baru mungkin akan terbentuk setelah pemilihan pada 19 November. UMNO memiliki kurang dari 40 dari total 222 anggota di arlemen yang baru saja dibubarkan. UMNO mungkin tidak mendapatkan suara mayoritas yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan.

Aliansi Harapan yang dipmimpin oleh oposisi Anwar Ibrahim adalah pesaing utama. Namun, suara diperkirakan akan terpecah dengan munculnya sejumlah partai lain.  

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement