Kamis 20 Oct 2022 16:35 WIB

Kemenag Siapkan Dua Acara Utama Jelang Puncak Hari Santri 2022

Hari Santri jatuh pada tanggal 22 Oktober.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah santri dari berbagai pondok pesantren menghadiri gelaran Expo dan Festival Santri Jawa Barat di Bale Asri Masjid Pusdai, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Festival yang diikuti oleh santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat tersebut diisi dengan berbagai lomba serta pameran UMKM dan produk buatan pondok pesantren. Festival tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Kemenag Siapkan Dua Acara Utama Jelang Puncak Hari Santri 2022
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah santri dari berbagai pondok pesantren menghadiri gelaran Expo dan Festival Santri Jawa Barat di Bale Asri Masjid Pusdai, Kota Bandung, Selasa (18/10/2022). Festival yang diikuti oleh santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Barat tersebut diisi dengan berbagai lomba serta pameran UMKM dan produk buatan pondok pesantren. Festival tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober mendatang. Kemenag Siapkan Dua Acara Utama Jelang Puncak Hari Santri 2022

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perayaan Hari Santri setiap tahunnya dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober. Untuk kali ini, Kementerian Agama (Kemenag) telah mengagendakan dua kegiatan utama selain upacara, yaitu Kongres Aksara Pegon dan Muktamar Pemikiran Santri Nusantara.

"Sebelum puncak Hari Santri tanggal 22, ada dua acara besar. Yang pertama Kongres Aksara Pegon dan kedua Muktamar Pemikiran Santri Nusantara," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghofur, saat dihubungi Republika, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Aksara Pegon disebut merupakan hal penting, mengingat kehadirannya yang merupakan salah satu inovasi dari para ulama Indonesia, dalam mengenalkan huruf lain di luar huruf yang sudah ada. Tidak hanya itu, iajuga menyebut aksara Pegon ini berfungsi membantu dalam mengenalkan Islam. Karenanya, Islam menjadi lebih mudah diterima.

Untuk diketahui, huruf Pegon merupakan huruf Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa, Melayu, Sunda, dan sebagainya. Wujud huruf Pegon tetap seperti huruf-huruf Arab, namun tidak menggunakan harakat layaknya tulisan Arab.

Untuk acara kedua atau Muktamar Pemikiran Santri Nusantara, disebut sebagai wadah presentasi para santri dan pemerhati pesantren, berkaitan dengan beberapa tema-tema yang sudah disiapkan. "Itu dua kegiatan sebelum upacara pada 22 Oktober. Setelah upacara ini ada acara umum namanya Mayoran atau makan bersama, seperti tradisi para santri. Ini tidak melihat kelas sosial, semua makan bersama," lanjutnya.

Terkait Kongres Aksara Pegon, ia menyampaikan ini merupakan kali pertama dilaksanakan. Harapannya, nanti ada standardisasi aksara Pegon sekaligus digitalisasinya dan acuan dalam papan tombol (keyboard). Aksara Pegon juga diharapkan dapat masuk dalam budaya internasional.

Terakhir, dalam peringatan Hari Santri 2022 ini Waryono menyampaikan sejumlah harapannya. Pertama, ia berharap agar kondisi masyarakat bisa segera pulih setelah beberapa tahun terakhir terkena pandemi.

Kepada santri, diharap bisa memberikan kontribusi dalam memberikan dorongan dan semangat kepada masyarakat agar terus bangkit dan saling menjaga. Hal ini pun dikatakan sesuai dengan tema Hari Santri yang dipilih, yaitu 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'.

"Dalam situasi apapun, sebagai manusia, kita bisa saling menjaga, melindungi, hidup bersama dalam perbedaan. Sejarah Indonesia terbentuk dari perbedaan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement