REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Dua panda raksasa telah tiba di Qatar pada Rabu (19/10/2022) dalam penerbangan khusus dari negara asalnya China. Kedatangan hewan ini sebagai hadiah dari Beijing ke negara tuan rumah Piala Dunia FIFA mendatang, yang akan berlangsung dari 20 November hingga 18 Desember.
Dilansir dari Middle East Monitor, Rabu (19/10/2022), panda bernama Thuraya dan Suhail, meninggalkan basis penangkaran mereka di provinsi Barat Daya Sichuan sebagai bagian dari program kerjasama penelitian dan konservasi hewan antara kedua negara.
Sepasang panda ini didampingi oleh tim peternak dan dokter hewan berpengalaman untuk membantu mereka beradaptasi di lingkungan baru mereka. Makanan pendukung panda juga telah disediakan oleh penjaga.
"Kami telah menyiapkan roti jagung kukus, rebung, wortel, dan makanan lain untuk panda raksasa jika mereka membutuhkannya untuk perjalanan," jelas Dong Li, salah seorang penjaga.
Tidakan ini disebut sebagai program kerja sama panda raksasa pertama antara China dan Timur Tengah. Ini mengikuti perjanjian kerja sama yang ditandatangani pada Mei 2020 antara China dan Qatar.
Selama upacara perpisahan untuk panda, Duta Besar Qatar untuk China, Mohammed Bin Abdullah Al-Duhaimi mengatakan hadiah itu melambangkan kedalaman hubungan antara kedua negara.
Sementara Duta Besar China untuk Qatar, Zhou Jian, memposting pesan di Twitter dengan caption, "Sampai jumpa besok", dengan tagar #PandainQatar. Dia kemudian menyatakan bahwa "Para panda juga membawa harapan terbaik China untuk Piala Dunia #Qatar2022 yang sukses."
Thuraya dan Suhail akan tinggal di Taman Rumah Panda yang baru dibangun di Kebun Binatang Al-Khor dekat Doha selama 15 tahun. China telah menghadiahkan panda ke negara lain selama ratusan tahun dalam apa yang dikenal sebagai "diplomasi Panda"
Awalnya mereka diberikan tanpa syarat tetapi ini berubah pada tahun 1984 ketika China mulai memasuki perjanjian sewa untuk negara-negara pengasuh hingga periode yang ditentukan. Sewa kemudian dapat diperpanjang atau panda dan keturunannya akan dikembalikan ke China.
"Diplomasi Panda memberikan suntikan niat baik sesaat dan sering bertepatan dengan acara diplomatik besar dan kesepakatan perdagangan," kata American Enterprise Institute (AEI) dalam sebuah laporan yang diterbitkan tahun lalu.
"Namun, diplomasi panda masih merupakan alat yang terbatas, dan tidak dapat mempertahankan hubungan positif antara China dan negara tuan rumah panda dalam jangka panjang," tambahnya.