Jumat 21 Oct 2022 00:21 WIB

Adab Rasulullah Ketika Mandi

Adab hendak mandi Rasulullah sudah sepatutnya diikuti Muslim.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Rasulullah. Adab Rasulullah Ketika Mandi
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Rasulullah. Adab Rasulullah Ketika Mandi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad adalah sosok yang harus menjadi panutan bagi semua orang. Dalam beraktivitas sehari-hari, perilaku Rasul tidak lepas dari tuntunan agama Islam. Salah satunya adab ketika hendak mandi.

Adab Rasulullah SAW ketika hendak mandi adalah menyebut bismillah terlebih dahulu, kemudian membersihkan kedua telapak tangan sebelum mencelupkannya ke bejana yang berisi air. 

Baca Juga

Semua anggota tubuh dibersihkan, setelah terlebih dahulu membasuh bagian-bagian tubuh yang (biasa) dibersihkan ketika berwudhu, termasuk berkumur-kumur, menghirup air ke hidung dan membasuh bagian dalam kedua telinga.

Lebih lanjut, Rasulullah melarang kita untuk berlebih-lebihan dalam menggunakan air, sebagaimana beliau wasiatkan hal yang sama ketika berwudhu. Ketika mandi beliau memilih tempat yang bersih dari najis, serta melarang kita untuk mandi di tempat penampungan air yang tidak mengalir. Beliau berkata, “Jangan sekali-kali beliau mandi di tempat air yang diam, sedang ia melakukan mandi junub di dalamnya,”

Terakhir beliau mandi di tempat tertutup, beliau berkata, “Sesungguhnya Allah Maha Hidup, Maha Tertutup, dan menyukai yang hidup dan jika salah seorang di antara kalian mandi hendaklah ia tertutup.”

sumber : Buku Nabi Muhammad Sehari-hari karya Muhammad Ismail Al Jawisy
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement