REPUBLIKA.CO.ID, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi masjid pusat Paris, pada Rabu (19/10/2022). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka untuk menandai 100 tahun masjid sejak dibangun.
Tak hanya itu, kedatangan Macron juga sekaligus sebagai bentuk proyeksi bahwa pemimpin Prancis ini mewakili semua faksi masyarakat Prancis, bersatu di bawah satu republik sekuler.
Dilansir di Daily Mail, Kamis (20/10/2022), kunjungan itu terjadi hanya beberapa bulan setelah pemilihannya kembali pada bulan April, di mana perdebatan tentang jilbab Muslim dan peran Islam di Prancis sekuler - rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa Barat - menjadi kentang panas politik.
Sang sentris memenangkan masa jabatan keduanya melawan kandidat sayap kanan anti-Islam Marine Le Pen.
Selama upacara yang dilakukan sore hari ini, yang dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin dan Menteri Angkatan Darat Sebastien Lecornu, Macron meluncurkan sebuah plakat yang menandai "pengakuan" Prancis untuk tentara Muslimnya.
Masjid Agung Paris dibangun untuk menghormati 70.000 Muslim yang meninggal untuk Prancis selama Perang Dunia I.
Tak hanya itu, Macron juga dilaporkan menghiasi Rektor Masjid Agung Chems-Eddine Hafiz dengan lencana Legiun Kehormatan, kehormatan sipil tertinggi Prancis.