Kamis 20 Oct 2022 20:58 WIB

Tanding Lawan FIFA Dinilai tak Etis, Waketum PSSI: Itu Permintaan dari FIFA

Kondisi sepakbola Indonesia masih berduka usai tragedi Kanjuruhan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino (kanan) berjalan dengan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto (kiri) saat akan bermain sepak bola dengan staf PSSI di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022).
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Presiden Induk Asosiasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino (kanan) berjalan dengan Wakil Ketua Umum PSSI Iwan Budianto (kiri) saat akan bermain sepak bola dengan staf PSSI di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (18/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto menanggapi ramainya pembahasan terkait kegiatan fun football bersama Presiden FIFA Gianni Infantino. Kegiatan tersebut menjadi perbincangan khalayak lantaran dinilai kurang tepat di tengah duka akibat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 133 jiwa.

Iwan Budianto berdalih, kegiatan tersebut adalah permintaan dari FIFA. "Kan sebenernya message Presiden FIFA adalah akan ada banyak kejadian di sepak bola dunia, tapi sepak bola harus tetap jalan," kata Iwan Budianto seusai menjalani pemeriksaan sebagai saksi tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jatim, Surabaya, Kamis (20/10).

Baca Juga

Sebelumnya, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule beserta wakilnya Iwan Budianto dan Presiden FIFA Gianni Infantino menggelar kegiatan fun football di Stadion Madya, Senayan, Jakarta pada Selasa (18/10). Foto-foto kegiatan diunggah di akun Twitter resmi mereka, @PSSI. Unggahan tersebut pun mensapat respon negatif dari netizen lantaran dianggap kurang empati atas peristiwa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) pun turut mengkritik agenda fun football tersebut. Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara mengingatkan saat ini sepak bola Indonesia masih dalam posisi berduka, setelah hilangnya ratusan nyawa dalam tragedi Kanjuruhan, Malang.

"Saya kira kita masih berduka, atas meninggalnya 133 korban, suporter dan ratusan yang lain dirawat," ujarnya.

Ia pun mengajak semua pihak, utamanya yang memiliki kaitan dengan persepakbolaan Indonesia untuk bersama-sama menghormati para koraban. Baik korban meninggal maupun korban luka. "Mari kita bersama-sama menghormati para korban," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement