Jumat 21 Oct 2022 01:36 WIB

Akses Listrik Jadi Kendala Beberapa Wilayah di Kabupaten Batang Hari

Akses listrik jadi kendala pembelajaran siswa secara daring di masa pandemi

Rep: Flori sidebang/ Red: Gita Amanda
Sejumlah wilayah di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi masih belum mendapatkan akses aliran listrik. (ilustrasi).
Foto: Antara
Sejumlah wilayah di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi masih belum mendapatkan akses aliran listrik. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Sejumlah wilayah di Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi masih belum mendapatkan akses aliran listrik. Hal ini pun berdampak terhadap dunia pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari, Zulfadli, mengatakan sebagian besar desa dan kelurahan yang ada di kabupaten tersebut sudah merasakan akses listrik. Namun, dia tidak memungkiri masih adanya wilayah yang memiliki kendala dalam mengakses listrik.

"Pada umumnya sudah (merdeka listrik), tapi masih ada kendala sedikit," kata Zulfadli saat ditemui di Kantor Bupati Batang Hari, Rabu (19/10/2022).

Dia mengungkapkan, wilayah yang belum merdeka listrik, yakni Desa Batu Sawar, Tanjung Mandiri, dan Sialang Pungguk. Ia menyebut, kondisi ini pun menjadi salah satu kendala bagi para siswa saat melakukan pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.

Selain itu, sambung dia, ada juga beberapa kendala lainnya. Antara lain, sinyal internet yang masih buruk karena belum merata di setiap wilayah, hingga aliran listrik yang sering mati.

"Daerah pinggiran sering mati listrik," katanya. Hal ini, jelas dia, tak jarang disebabkan karena faktor cuaca. Saat mati listrik, maka jaringan internet pun hilang. Sebab, Base Transceiver Station (BTS) atau tower yang memancarkan sinyal internet di wilayah bergantung pada keberadaan listrik lantaran tidak menggunakan genset.

"Banyak masalah. Nggak semua orang tua juga mampu beli hp, (karena harganya) mahal. Jadi gimana mau belajarnya tuntas," ujar dia.

Disamping itu, Zulfadli menjelaskan, selama kebijakan pembelajaran daring diterapkan, para murid pun tidak dapat belajar dengan optimal. Karena orang tua siswa sibuk bekerja di kebun dan tidak dapat mengawasi anak saat belajar di rumah. Adapun sebagian besar wilayah tersebut merupakan perkebunan kelapa sawit.

"Belajar daring itu kan lebih mengutamakan orang tua yang bimbing anaknya belajar. Orang tuanya saja enggak tahu. Anak tinggal di rumah, pastilah tidak terkoordinir," ungkap dia.

Ia pun tidak memungkiri bahwa selama dua tahun terakhir pandemi Covid-19 ini mengakibatkan terjadinya learning loss di Kabupaten Batang Hari. Menurutnya, kegiatan pembelajaran secara luring di sekolah lebih optimal.

Zulfadli menyebut, pihaknya akan terus berupaya untuk menindaklanjuti pemerataan hasil belajar atau output terhadap siswa. Salah satunya membuat model baru dalam proses pembelajaran.

Ia mencontohkan, sistem sekolah ber-password yang diterapkan di SMPN 21 Batang Hari. Sekolah ini merupakan salah satu mitra dari Tanoto Foundation dalam Program PINTAR atau Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran.

Program ini melatih para guru dan kepala sekolah untuk memperbaiki cara pembelajaran menjadi lebih aktif. Sehingga para siswa pun ikut terlibat selama proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Ide-ide model baru seperti manajemen sekolah ber-password itu membantu nih ke output," jelasnya.

Password yang digunakan ada sebanyak 15 item dan tertuang dalam sebuah buku. Buku ini pun dibagikan kepada para siswa untuk dapat menguasai password yang sudah disiapkan.

Password tersebut diambil dari materi setiap mata pelajaran yang ada di SMPN 21 Batang Hari. Setiap harinya, password yang dipakai berbeda.

Password digunakan siswa dan guru saat memasuki gerbang sekolah. Penerapan sistem ini untuk menanamkan kebiasaan menyapa, menguasai materi pelajaran, dan mengucapkan terima kasih bagi para murid. Sehingga diharapkan dapat membangun karakter siswa yang beretika dan disiplin.

Sementara itu, terkait kendala akses listrik di beberapa wilayah Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Batang Hari M Rifai Kadir berjanji akan segera menanganinya. Dia mengungkapkan, pihaknya pun telah melaksanakan program Jumat Berkah. Dimana pemda membuka kesempatan kepada masyarakat agar dapat mengadukan berbagai hal yang berkenaan dengan semua sektor pembangunan, termasuk dunia pendidikan.

"Ada memang kepala sekolah betul menyampaikan bahwa (daerah) ini tidak sampai listriknya, kita tetap mengupayakan segera," ucap Rifai.

=

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement