Jumat 21 Oct 2022 04:11 WIB

Wapres Minta Kantor Perwakilan di LN Gencarkan Fesyen Muslim Indonesia

Bisnis fesyen muslim memiliki prospek cerah di tengah bertumbuhnya penduduk muslim

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Gita Amanda
Wakil Presiden Maruf Amin mendorong promosi produk fesyen muslim Indonesia lebih digencarkan.
Foto: Prayogi/Republika.
Wakil Presiden Maruf Amin mendorong promosi produk fesyen muslim Indonesia lebih digencarkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Maruf Amin mendorong promosi produk fesyen muslim Indonesia lebih digencarkan. Ma'ruf pun meminta Kementerian Perdagangan dan kantor perwakilan-perwakilan di luar negeri gencar mempromosikan produk fesyen muslim Indonesia di mancanegara.

"Kepada Kementerian Perdagangan, saya titip agar menggiatkan promosi produk fesyen muslim Indonesia, tadi saya sudah dengar, sudah ada langkah-langkahnya, termasuk juga fesyen olahraga. Pesan ini juga saya titipkan untuk kantor-kantor perwakilan kita di luar negeri," ujar Ma'ruf saat membuka Jakarta Muslim Fashion Festival 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE)-BSD, Tangerang, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga

Ma'ruf mengatakan, bisnis fesyen muslim memiliki prospek yang cerah di tengah terus bertumbuhnya jumlah penduduk muslim. Apalagi populasi muslim dunia diprediksi akan terus bertumbuh yakni pada tahun 2030, 26 persen penduduk bumi diperkirakan beragama Islam.

Ma'ruf menyebutkan, pengeluaran wanita muslim global untuk fesyen mencapai USD44 miliar pada 2016-2017. Kemudian pada tahun 2024, belanja fesyen konsumen muslim global diestimasi akan mencapai 311 miliar dolar AS.

Sedangkan di dalam negeri, kata Ma'ruf, industri fesyen muslim juga menunjukkan perkembangan yang membahagiakan. Pada tahun 2021, ujar Maruf, industri fesyen muslim tumbuh 18,2 persen dengan total konsumsi mencapai Rp 300 triliun.

Tidak hanya itu, ekspor fesyen muslim juga meningkat signifikan 12,5 persen, mencapai 4,6 miliar dolar AS pada tahun 2021.

Karena itu, dengan peluang dan potensi tersebut dan sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Ma'ruf menilai sudah sewajarnya Indonesia memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global.

"Menyadari peluang dan potensi yang kita miliki sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, sudah sewajarnya jika kita memiliki visi menjadi pusat fesyen muslim global," ujarnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah itu jug mengingatkan agar seluruh pemangku kepentingan di bidang industri fesyen Muslim dapat dengan gencar melakukan promosi, utamanya melalui platform digital. Sehingga, ke depan industri ini semakin baju baik di tingkat nasional dan internasional.

"Jadilah yang terdepan dalam promosi fesyen muslim secara digital, agar negara lain yang tertarik dan melakukan riset di bidang fesyen muslim dapat memperoleh informasi selengkap-lengkapnya tentang industri fesyen muslim di Indonesia," kata Ma'ruf.

Dia juga berharap penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week mampu meningkatkan kesadaran akan potensi besar bisnis fesyen muslim. Sehingga seluruh pemangku kepentingan semakin peduli untuk memajukan industri fesyen muslim Indonesia.

"Saya juga berharap penggunaan pakaian muslim produk dalam negeri semakin marak, terutama produk UMKM," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement