REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Seorang pemilik restoran Belgia meminta pelanggan membayar satu euro per orang untuk biaya energi yang melonjak. Tarif tambahan itu sebagai biaya krisis yang menjadi masalah hidup atau mati untuk bisnisnya.
Michel De Bloos dari grup Sabai Sabai mengoperasikan 20 restoran Asia termasuk di Brussel mengatakan, terdapat tagihan tambahan 100 ribu euro per bulan dan dengan rata-rata 100 ribu pengunjung selama periode yang sama. Tarif itu dapat menutupi biayanya dengan biaya tambahan sementara.
"Idenya adalah meminta orang-orang untuk membantu kami bertahan hidup, berada di sana setelah krisis," katanya kepada dari dapur Thai Cafe.
Sedangkan yang lain telah memilih untuk memasang harga secara permanen. De Bloos mengatakan, telah memilih untuk kontribusi energi sementara yang akan berakhir setelah krisis berakhir.
De Bloos mengatakan sebagian besar pelanggan telah mendukung. "Ini masalah hidup atau mati di akhir krisis. Namun jika orang tidak mau membayar, kami tidak memperdebatkan itu," katanya.
Pelanggan menemukan pamflet di setiap meja yang menjelaskan situasi untuk mencoba dan membantu meyakinkan mereka. Salah satu dari pelanggan, aktor, dan dramawan berusia 35 tahun Jerome Hauptman mengatakan, saat ini masa-masa sulit bagi semua orang.
"Ini rumit bagi kami juga. Jadi pemerintah harus mendukung kami pada saat yang sama jika tidak, tidak adil jika hanya pelanggan yang menanggung beban semua krisis ini," kata Hauptman.