Jumat 21 Oct 2022 12:48 WIB

Wapres: Indonesia Dianggap Negara Paling Toleran di Dunia

Toleransi di Indonesia pantas dijadikan model pengembangan dakwah Islam global.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan Indonesia dianggap sebagai negara paling toleran di dunia. Ma'ruf mengatakan, penilaian ini salah satunya disampaikan oleh Majelis Hukama Al Muslimin saat menemuinya beberapa waktu lalu.

Utusan Majelis Hukama Al Muslimin itu, kata Ma'ruf, menyampaikan niatnya untuk belajar toleransi yang ada di Indonesia. "Memang kita Indonesia dianggap sebagai negara paling toleran di dunia, belum lama ini utusan dari Majelis Hukama Al Muslimin menemui saya. Kami datang ke Indonesia bukan untuk mengajari orang Indonesia tetapi saya kesini untuk belajar kepada Indonesia tentang bagaimana itu toleransi," ujar Ma'ruf saat menghadiri peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Mereka, kata Ma'ruf, menilai toleransi di Indonesia pantas dijadikan model pengembangan dakwah Islam global, salah satunya model Islam Wasatiyah Karena itu, mereka juga ingin belajar bagaimana Indonesia membangun toleransi di Indonesia.

Bahkan, kata Ma'ruf, saat ini sudah bukan saatnya, bahasa arab diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Tetapi sebaliknya, bahasa Indonesia yang diterjemahkan dalam bahasa Arab.

"Ini saya kira pengakuan yang luar biasa masih ada yang intoleran iya, saya kira masih ada, tetapi secara umum di dunia kita dianggap dan model pembangunan Islam wasathiyah yang toleran di indonesia itu ingin dijadikan model oleh forum ulama-ulama sedunia majelis hukama muslimin," ujarnya.

Karena itu, Ma'ruf sependapat dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD tentang tidak ada masalah terkait keagamaan di Indonesia.

"Semua itu sebenarnya tidak ada masalah. Karena memang seperti disampaikan Menko Polhukam tidak ada masalah tidak ada sesuatu yang menghambat menjalankan syariat islam, tidak ada benturan," ujarnya.

Sementara itu, Menko Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD menegaskan tidak ada diskriminasi terhadap kaum muslim khususnya santri di Indonesia. Menurutnya, kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sudah seperti budaya santri.

Dia mencontohkan, budaya berpakaian muslimah hampir setiap tempat, mengucapkan salam, pembacaan tilawatil alquran dan doa-doa juga tidak pernah absen dalam penyelenggaraan acara. Bahkan, kata Mahfud, Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sering mengundang santri ke Istana Negara.

"Dengan demikian tidak ada diskriminasi terhadap kaum muslimin, semua boleh berkontestasi secara demokratis," ujarnya.

"Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada Islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement