Jumat 21 Oct 2022 13:41 WIB

GP NasDem Ajak Generasi Muda Teladani Buya Syafi'i Ma'arif

Ajaran kebaikan Buya Syafi'i Ma'arif  harus terus disebarkan kepada anak muda.

Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif (Alm).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Tokoh islam dan Guru Bangsa Buya Ahmad Syafii Maarif (Alm).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Garda Pemuda (GP) NasDem Moh Haerul Amri mengajak, generasi muda saat ini untuk mengikuti dan meneladani jejak Ahmad Syafi'i Ma'arif atau Buya Syafi'i Ma'arif dengan menjadi pribadi egaliter dan tampil apa adanya.

"Di antaranya, menjadi pribadi yang egaliter, tampil apa adanya, low profile, serta pribadi yang qanaah dan zuhud terhadap kemewahan materi dan kehormatan duniawi," kata Haerul dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Haerul mengatakan, hal itu dalam acara tadarus kebangsaan dengan tema "Meniti Jejak Mulia Buya Syafi'i Ma'arif" yang diselenggarakan GP NasDem di Pendapa Tunggul Pawenang, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/10).

Ajaran nilai-nilai kebaikan Buya Syafi'i Ma'arif tersebut, lanjut Haerul, harus terus disebarkan kepada anak muda agar format kebangsaan negeri ini semakin solid di tengah kebhinekaan yang menjadi realitasnya.

"Oleh karena itu, kami memandang penting agar teladan yang telah diwariskan oleh Buya Syafi'i Ma'arif untuk terus disebarkan. Maka dari itu, kami GP NasDem menggelar tadarus kebangsaan," jelasnya.

Haerul menyebut keteladanan dan ajaran Buya Syafi'i Ma'arif yang mengatakan bahwa "jadikanlah politik untuk menegakkan keadilan, bukan mata pencaharian" telah diterapkan Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh dalam memimpin partai tersebut.

"Pak Surya Paloh di antaranya mendirikan partai bukan untuk menambah pundi-pundi kekayaan, tetapi untuk bangsa Indonesia dengan menerapkan politik anti mahar di tubuh Partai NasDem," katanya.

Dia juga berharap acara tadarus kebangsaan itu dapat menjadi restorasi untuk gerakan perubahan Indonesia, yang salah satunya dilakukan dengan meneladani ajaran Buya Syafi'i Ma'arif.

Sementara itu, Ketua Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem Suyoto mengatakan generasi muda Indonesia perlu meneladani Buya Syafi'i Ma'arif karena meletakkan sikap nasionalisme di atas komunalisme.

"Mari kita generasi penerus bangsa perlu berpikir untuk bangsa, dengan keluar terlebih dahulu dari pemikiran kelompok komunalisme kita masing-masing. Sebab, itulah yang diteladani dari Buya Syafi'i untuk nasionalisme," kata Suyoto.

Perwakilan Pengurus Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Arif Jamali mengatakan Buya Syafi'i Ma'arif memberi pesan bagi anak muda untuk membuka cakrawala dan tidak hanya terpukau pada satu peradaban saja.

"Tidak hanya menghargai dan membuka cakrawala anak muda. Buya Syafi'i Ma'arif, meski memiliki pemikiran yang liberal, tetap kokoh terhadap nilai-nilai agama," kata Arif.

Selanjutnya, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DIYZuhdi Nuhdlor mengatakan, Buya Syafi'i Ma'arif memberikan pemahaman nasionalisme dan islamisme, di mana nasionalisme merupakan energi untuk memajukan bangsa.

"Menurut Buya Syafi'i Ma'arif, umat Islam harus berkontribusi bagi negeri secara luas di negeri ini, banyak celah dan kontribusi masih harus diisi, terlebih bagi kaum muda," ujar Zuhdi.

Acara tadarus kebangsaan tersebut digelar Pengurus Wilayah NasDem DIY dengan dihadiri Budayawan Jadul Maula dan perwakilan Ma'arif Institut David Kris Alka sebagai pembicara. Dalam kesempatan tersebut, GP NasDem juga melakukan penanaman 2.000 ribu bibit pohon.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement