Jumat 21 Oct 2022 16:29 WIB

Menkes Sebut Subvarian XBB Sudah Terdeteksi di Indonesia

Subvarian XBB sebabkan peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Indira Rezkisari
Subvarian Covid-19 XBB sudah teridentifikasi di Indonesia.
Foto: Pixabay
Subvarian Covid-19 XBB sudah teridentifikasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan Subvarian baru SARS-CoV-2 yang dijuluki XBB  sudah teridentifikasi di Indonesia. Namun, Budi tidak menjelaskan secara detil provinsi mana yang mendeteksi varian tersebut.

 

Baca Juga

Budi mengatakan subvarian XBB menyebabkan peningkatan kasus Covid-19 di Singapura. Bahkan diprediksi akan terjadi peningkatan kasus 15 ribu per hari saat pertengahan November.

 

"Singapura kasusnya naik lagi ke 6 ribu per hari karena ada varian baru namanya XBB, varian ini juga sudah masuk di Indonesia, kita amati terus," kata Budi dalam acara daring yang disiarkan melalui YouTube FMB9ID IKP, Jumat (21/10/2022).

 

Budi tetap optimistis subvarian XBB tidak membuat peningkatan kasus di Indonesia. Karena, saat subvarian BA.4 dan BA.5 yang menyebabkan lonjakan kasus di beberapa negara, terbukti tidak berpengaruh di Indonesia.

 

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya  kerjasama berbagai pihak. Salah satunya masyarakat Indonesia yang menjalankan protokol kesehatan.

 

"Mudah-mudahan di Januari-Februari kita bisa menghadapi potensi kenaikan dengan baik seperti Agustus ini. Sehingga Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia yang selama 12 bulan berturut-turut tidak ada lonjakan kasus," ujarnya.

 

Sejauh ini, sudah lebih dari 17 negara, termasuk Denmark dan Australia, yang melaporkan infeksi XBB. Berdasarkan laporan The Independent, kasus Covid-19 di Singapura meningkat lebih dari dua kali lipat dari 4.719 pada 10 Oktober menjadi 11.732.

Petugas medis meyakini subvarian XBB bertanggung jawab atas peningkatan kasus yang cepat. Kasus telah meningkat secara global belakangan ini, saat bulan-bulan musim dingin mendekat. Bahkan, hal ini mendorong peningkatan masalah pernapasan.

Data terbaru di Inggris mengungkap bahwa hanya dalam satu pekan, kasus naik lebih dari 30 persen. Belum jelas apakah subvarian XBB alias BA.2.10 yang merupakan evolusi dari strain subvarian BA.2 omicron itu telah sampai ke Inggris, tetapi petugas medis telah memperingatkan tingkat keparahan gejalanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement