Jumat 21 Oct 2022 17:48 WIB

Dokter Kandungan: Operasi Caesar Jangan Dianggap Sebagai Kegagalan Ibu

Masyarakat biasanya menggunakan istilah persalinan normal vs caesar.

Red: Reiny Dwinanda
Seorang petugas medis menggendong bayi perempuan yang baru lahir, Alana, yang lahir melalui operasi caesar di sebuah rumah sakit di Mariupol, Ukraina, Jumat, 11 Maret 2022. Operasi caesar bukanlah kegagalan seorang ibu dalam persalinan.
Foto: AP/Evgeniy Maloletka
Seorang petugas medis menggendong bayi perempuan yang baru lahir, Alana, yang lahir melalui operasi caesar di sebuah rumah sakit di Mariupol, Ukraina, Jumat, 11 Maret 2022. Operasi caesar bukanlah kegagalan seorang ibu dalam persalinan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. M Charnaen Ibrahim SpOG menilai operasi caesar sebaiknya tidak dianggap sebagai sebuah "kegagalan" di dalam proses persalinan. Sebab, setiap metode melahirkan bayi memiliki pengalaman yang berbeda-beda.

"Sesar itu bukanlah suatu kegagalan, tapi itulah penentu akhir di mana perempuan bisa memilih tujuan dalam mempunyai anak, entah lewat bawah atau lewat caesar. Yang penting dia membuka dirinya, tujuannya, yaitu punya keluarga, bayi sehat, ibu sehat," kata dokter lulusan Universitas Sriwijaya itu dalam bincang via virtual, Jakarta, dikutip Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Dr Charnaen mengatakan biasanya masyarakat kerap menggunakan istilah persalinan "normal" yang dibandingkan dengan persalinan sesar. Persalinan normal dianggap lebih baik dibandingkan caesar.

Dr Carhnaen berpendapat bahwa istilah persalinan normal yang umum digunakan seharusnya bukan dikaitkan dengan proses persalinan melalui vagina. Persalinan normal harus dianggap sebagai persalinan dengan mempertimbangkan hasil akhir kondisi bayi dan ibu tetap sehat.