Jumat 21 Oct 2022 21:20 WIB

Warga Sumut Diimbau tak Beli Obat tanpa Resep dari Tenaga Kesehatan

Orang tua tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi fenomena gangguan ginjal akut.

Petugas Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah apotek di Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/10/2022). Sidak tersebut bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh apotek mengenai larangan penjualan sejumlah?obat?sirup terkait Surat Edaran Wali Kota Medan Nomor: 440/11891 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Gangguan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak.. Warga Sumut Diimbau tak Beli Obat tanpa Resep dari Tenaga Kesehatan
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Petugas Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah apotek di Jalan Setia Budi, Medan, Sumatera Utara, Jumat (21/10/2022). Sidak tersebut bertujuan untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh apotek mengenai larangan penjualan sejumlah?obat?sirup terkait Surat Edaran Wali Kota Medan Nomor: 440/11891 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Gangguan Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal pada Anak.. Warga Sumut Diimbau tak Beli Obat tanpa Resep dari Tenaga Kesehatan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dinas Kesehatan Sumatra Utara (Dinkes Sumut) mengimbau masyarakat untuk sementara waktu tidak membeli obat bebas tanpa rekomendasi dari tenaga kesehatan sampai didapatkan hasil investigasi menyeluruh oleh Kementerian Kesehatan dan BPOM.

Imbauan tersebut dikeluarkan sebagai langkah antisipatif mencegah merebaknya kasus gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak. "Jangan mengonsumsi obat sembarangan dan harus ada petunjuk dokter," kata Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga

Ia juga mengimbau para orang tua segera membawa anak-anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala awal gangguan ginjal. Adapun gejala awal gangguan ginjal akut itu seperti penurunan frekuensi dan volume urine atau kencing, serta gejala lainnya seperti demam, mual dan diare.

Ia juga meminta para orang tua tidak perlu panik berlebihan dalam menyikapi fenomena penyakit gangguan ginjal yang terjadi saat ini. "Kami minta jangan panik, namun tetap waspada. Segera bawa anak-anak ke fasilitas kesehatan terdekat apabila memiliki gejala," katanya.

Saat ini Kementerian Kesehatan bersama BPOM, IDAI, ahli epidemiologi, ahli farmasi, serta Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan penyebab pasti dan faktor risiko yang menyebabkan gangguan ginjal akut. Dalam pemeriksaan yang dilakukan terhadap sisa sampel obat yang dikonsumsi oleh pasien, sementara ditemukan jejak senyawa yang berpotensi mengakibatkan gangguan ginjal akut.

Pemerintah Indonesia telah menginstruksikan penghentian sementara penjualan obat sirop di seluruh apotek selama pelaksanaan investigasi risiko infeksi. Tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diminta sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirop sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Menurut hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPOM, ada lima produk obat sirop yang mengandung cemaran etilen glikol (EG) melampaui ambang batas aman. Kelima produk tersebut meliputi Termorex Sirup (obat demam) produksi PT Konimex, Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu) produksi PT Yarindo Farmatama, serta Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), Unibebi Demam Sirup (obat demam), dan Unibebi Demam Drops (obat demam) produksi Universal Pharmaceutical Industries.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement