REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membanggakan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang telah memiliki visi dan misi untuk menghadapi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Visi KIB adalah Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) yang dipresentasikan di depan Presiden Joko Widodo.
"Bersama Koalisi Indonesia Bersatu, PAN, PPP, Partai Golkar sudah mempunyai visi misi, yaitu 2025-2035 yang kita beri nama Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional, singkatannya Pak Presiden, PATEN," ujar Airlangga di JIExpo, Jakarta, Jumat (21/10/2022).
"Kalau singkatannya PATEN, saya kira Ketua Dewan Penasehat (Partai Golkar) Pak Luhut Binsar Panjaitan pasti mendukung," sambungnya.
PATEN, jelas Airlangga, fokus dalam mengakselerasi transformasi ekonomi nasional. Tujuannya untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dalam menyambut bonus demografi pada 2025-2035.
Visi tersebut bertujuan mentransformasi ekonomi pra pandemi Covid-19. Asumsinya, suku bunga rendah dan kondisi geopolitik stabil menjadi ekonomi pasca-Covid-19 yang mengasumsikan suku bunga tinggi dan adanya tantangan geopolitik.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dan industri 4.0 dan kepekaan terhadap lingkungan atau green and blue economy. Juga, transisi energi, penguatan jaring pengaman sosial, dan pendidikan yang berkualitas.
"Untuk itu kita harus memperkuat sumber daya manusia, agar usia produktif bisa dicapai. Kalau tidak kita memanfaatkan usia produktif, maka bonus demografi yang kita miliki sulit untuk dimanfaatkan untuk keluar dari middle income trap," ujar Airlangga.
KIB juga siap melanjutkan program yang telah dibangun oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode. "Pembangunan yang telah dilakukan Bapak Presiden Jokowi selama dua periode akan terus kita lanjutkan. Karena Partai Golkar tahu bagaimana melanjutkan arah dan kebijakan Pak Presiden," ujar Airlangga.
"Kita komit melanjutkan pembangunan Bapak Presiden Joko Widodo? Sanggup?" tanya Menteri Koordinator Perekonomian itu yang dijawab sanggup oleh 2.500 kader Partai Golkar.