Sabtu 22 Oct 2022 15:47 WIB

Tahun Politik, Wapres Harap Parpol Tak Buat Statement Picu Permusuhan

Pernyataan kontroversial elit partai politik ini bisa memicu perpecahan.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus Yulianto
Wapres Maruf Amin
Foto: dok. istimewa
Wapres Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menginginkan, stabilitas politik menjelang Pemilu 2024 tetap kondusif. Karena itu, Ma'ruf mengharapkan, peran semua pihak, termasuk kalangan elit partai politik dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang memicu perpecahan maupun permusuhan.

"Tentu yang kita harapkan dari kalangan partai politik itu sendiri ya, ketika dia (Parpol) itu menyikapi perbedaan, ketidaksamaan itu jangan sampai membuat statement statement (pernyataan) yang bisa menimbulkan permusuhan," ujar Ma'ruf dalam keterangannya usai menghadiri Peringatan Hari Santri di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu (22/10).

Sebab, kata Ma'ruf, pernyataan kontroversial dari elit partai politik ini bisa memicu perpecahan di akar rumput. "Kalau itu di atas sudah ada unsur-unsur itu (permusuhan), di bawah itu akan bisa lebih parah. Akan bisa lain artinya lebih tajam, nanti permusuhannya. ini yang perlu kita jaga," ujarnya.

Ma'ruf juga berharap, perbedaan pandangan maupun pilihan dalam tahun politik mendatang tidak menjadi bibit perpecahan di antara masyarakat Indonesia. Dia pun mendorong, tidak ada lagi fanatisme kelompok dari pendukung pasangan calon presiden maupun wakil presiden tertentu.

Karena itu, dia meminta, masyarakat lebih dewasa menyikapi perbedaan, termasuk para santri. "Santri itu harus berperan untuk menjaga supaya perbedaan aspirasi politik, itu tidak menimbulkan konflik di masyarakat. Nah fanatisme kelompok, fanatisme capres itu kan jangan sampai menganggap yang tidak seaspirasi itu dianggap musuh gitu," ujarnya.

Dia juga berharap politik identitas tidak mengemuka pada Pemilu 2024 mendatang. "Tentu politik identitas juga supaya tidak menjadi isu politik yang memecah belah masyarakat, itu saya kira yang harus dilakukan oleh santri ini," ujarnya.

Berkaitan dengan peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati tiap 22 Oktober, Ma'ruf juga berharap peran para santri dalam mengawal stabilitas politik nasional.

"Sesuai tugasnya mengawal negara ini supaya tetap aman, NKRI tidak terganggu ya, semua masyarakat tidak terjadi permusuhan, semuanya tetap bersaudara, ukhuwah wathaniyah jangan sampai terkoyak, itu saya kira peran dari santri kita," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement