REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy bersama perwakilan empat kementerian di bawahnya meninjau lokasi bencana longsor di Gang Barjo, RT02/RW03 Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebonkelapa, Bogor Tengah. Kedatangannya untuk memastikan bencana ditangani dengan baik.
Menko PMK Muhadjir Effendy saat berada di pengungsian warga terdampak longsor tersebut di Masjid Jami Nurul Ikhlas Jalan Veteran mengatakan, koordinasi antar-kementerian dalam penanganan bencana dilakukan langsung di titik lokasi agar melihat langsung kondisinya.
"Kalau dalam situasi bencana begini, ada Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, BNPB juga ikut, kemudian untuk berkaitan infrastruktur ada Kementerian PUPR dan ini ada lengkap semua dan koordinasinya tidak di meja, tetapi di lapangan, kita bagi (tugas) tadi sehingga selesai. Mudah-mudahan di bawah komando Pak Wali Kota semua cepat selesai," ujarnya.
Menko PMK mendatangi lokasi longsor di Gang Barjo, Kebon Kelapa Bogor, pada pukul 11.00 WIB. Sekitar 15 menit di lokasi longsor yang sempat digenangi air beberapa hari akibat diapit oleh Sungai Cisadane dan Cidepit.
Longsor yang terjadi pada Rabu (12/10) sore, mengakibatkan delapan korban yang terdiri dari empat orang meninggal dunia dan empat orang selamat.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Theofilo Patrocinio Freitas, sebelumnya proses evakuasi oleh tim SAR membutuhkan waktu lima hari karena material longsor berupa tanah dan bebatuan besar dan keras hingga Minggu (16/10). Di samping itu, genangan air yang tidak surut hingga tiga hari akibat hujan sedang hingga deras terus mengguyur sejak kejadian membuat lokasi juga rawan bagi tim evakuasi.
Muhadjir Effendy menyampaikan, setelah beberapa titik banjir dan longsor yang dipetakan Pemerintah Kota Bogor di dinding pengungsian, serta turun langsung ke lokasi longsor Gang Barjo, Kebon Kelapa, bisa disimpulkan bahwa lokasi tersebut harus ada rekayasa lokasi.
Dalam peninjauannya itu, Muhadjir menyapa warga di sekitar lokasi longsor maupun yang berada di pengungsian dan memberi semangat. Dia mengatakan, beberapa warga harus direlokasi karena berada di wilayah rawan sekitar lokasi longsor.
Pemerintah Kota Bogor, kata dia, telah menyiapkan lahan untuk relokasi yang bisa digunakan dengan pembiayaan akan diatur melalui pemerintah kota, Provinsi Jawa Barat, maupun pusat melalui Kementerian PUPR.
Kemudian bagi warga yang mengungsi akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 500 ribu untuk menyewa tempat tinggal sementara. Selain itu, biaya selama dalam pengungsian akan ditanggung oleh pemerintah kota, Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
Sementara, bagi keluarga empat korban meninggal dunia longsor di Gang Barjo, Kebon Kelapa Bogor juga ada bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.
Muhadjir menyatakan, pemerintah pusat akan membantu Pemerintah Kota Bogor selama dalam status siaga darurat bencana hingga Desember 2022. "Selama itu (siaga darurat bencana) pemerintah pusat akan membantu memberikan bantuan," katanya.