Sabtu 22 Oct 2022 22:35 WIB

RSPB Luncurkan Teknologi ROBBIN untuk Penanganan Tulang Belakang

Teknologi ROBBIN mungkinkan pemasangan implan tulang belakang cepat dan akurat

RS Premier Bintaro (RSPB) meluncurkan ROBBIN (Robot Bintaro), sebuah terobosan baru dalam prosedur bedah tulang terutama di Asia Tenggara.
Foto: istimewa
RS Premier Bintaro (RSPB) meluncurkan ROBBIN (Robot Bintaro), sebuah terobosan baru dalam prosedur bedah tulang terutama di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- RS Premier Bintaro (RSPB) pada tanggal 12 Oktober 2022 lalu merayakan hari ulang tahunnya yang ke-24. Tema yang diusung pada perayaan kali ini adalah “The Future Healthcare is Now, Tomorrow is Today”.

Tema ini sejalan dengan program transformasi digital yang sedang digalakkan oleh Ramsay Sime Darby Health Care di Indonesia. Pada puncak perayaannya RSPB meluncurkan ROBBIN (Robot Bintaro), sebuah terobosan baru dalam prosedur bedah tulang terutama di Asia Tenggara. 

Navigasi Robotik ini digunakan pada operasi tulang belakang dan juga kasus bedah tulang lainnya. Teknologi ini memungkinkan pemasangan implant pada operasi tulang belakang memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi.

Teknologi ini juga menggunakan Teknik operasi minim sayatan dan cidera jaringan sehingga risiko pendarahan dan infeksi menjadi lebih sedikit, serta dapat mempersingkat waktu operasi dan pemulihan pasien. Menurut dr. Martha ML Siahaan, MARS, MHKes, CEO RSPB Robotic Navigation Spine Surgery di rumah sakit telah terintegrasi dengan CT scan 256 slices, C-Arm dan di support dengan tekhnologi MRI 3 Tesla. 

"Sebelumnya operasi tulang belakang memakan waktu 8 jam, namun dengan menggunakan Robbin dapat dipangkas menjadi 2 jam,” ucap dr Martha dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/10/2022)

“Fenomena digitalisasi di industri kesehatan membuat kami harus siap menghadapi perkembangan teknologi. RSPB telah dan akan terus melakukan peningkatan pada bidang layanan digital menuju smart hospital agar alur pelayanan dan perawatan pasien makin mudah diakses. Dan tentunya dengan harga yang sangat bersahabat, karena operasi dengan teknologi robotik sudah tersedia di RSPB, jadi tidak perlu ke Eropa atau Amerika lagi untuk melakukan operasi dengan teknologi ini,” jelas dr. Martha.

Sementara itu, Dr Asrafi Rizki Gatam, Sp.OT K-Spine sebagai salah satu dokter spesialis tulang belakang di RSPB, menyampaikan Robotic Navigation Spine Surgery atau Robot Assisted Spine Surgery adalah suatu tindakan pembedahan yang menggunakan teknologi lengan robot dalam melakukan operasi pada tulang belakang. Pada umumnya seorang dokter orthopaedi melakukan pemasangan implant pada tulang belakang dengan cara ‘free hand’, cara ini mengandalkan pengetahuan anatomi tulang belakang dan dengan bantuan x-ray. 

Dokter orthopaedi yang melakukan Tindakan tersebut harus menjaga stabilitas tangannya ketika melakukan pemasangan implant melalui koridor yang sangat sempit dekat dengan struktur-struktur penting seperti saraf dan pembuluh darah. Pemasangan implant dengan cara ‘free hand’ ini sebetulnya dapat dilakukan dengan aman, tetapi operasi tulang belakang dengan durasi yang cukup lama dapat menyebabkan seorang dokter kelelahan baik secara fisik maupun mental.

“Robot yang digunakan pada operasi tulang belakang dapat melakukan pekerjaan berulang-ulang kali dengan ketahanan yang sangat tinggi tanpa mengurangi performa dan mengurangi risiko human error karena kelelahan sehingga akan meningkatkan hasil operasi pada pasien. Operasi dengan robot diawali dengan perencanaan pada mesin robot untuk menentukan arah dan posisi implant sehingga penempatan implan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement