IAIN Parepare Kampus Pertama Luar Jawa Terbitkan Ijazah Digital
Red: Fernan Rahadi
Ijazah digital Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. | Foto: dokpri
REPUBLIKA.CO.ID, PAREPARE -- Digitalisasi di perguruan tinggi telah berlangsung cepat di segala lini. Akses berbagai macam pengetahuan, buku, hingga membantu pengelolaan kampus, kini dilakukan secara digital. Tak terkecuali dalam mengelola penerbitan ijazah.
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare yang berlokasi di Provinsi Sulawesi Selatan, menjadi perguruan tinggi pertama di luar pulau Jawa yang mengimplementasikan ijazah digital. Rektor IAIN Parepare KH Hannani mengungkapkan ijazah ini menerapkan teknologi berstandar PSF Advance Elektronic Signature (PAdEs) dengan kemanan kriptografi asimetris yang sangat aman dan nyaris mustahil dipalsukan. Bermitra dengan Sevima, ijazah ini juga diterbitkan secara terintegrasi dengan sistem akademik berbasis Cloud.
"Penerbitan ijazah ini merupakan satu dari tujuh prioritas dan arah kebijakan Kementerian agama adalah transformasi digital. Perubahan dari tanda tangan basah dan ijazah kertas menjadi digital merupakan bentuk nyata dari dukungan seluruh civitas IAIN parepare terhadap kebijakan transformasi digital tersebut," kata Kiai Hannani yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Parepare dalam simulasi teknologi ijazah digital, Rabu (19/10/2022) lalu.
Kebijakan digitalisasi ijazah telah diatur dalam Permendikbudristek Nomor 6 Tahun 2022 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Kesetaraan Ijazah Perguruan Tinggi Negara Lain pasal 32. Hannani menyatakan adanya dasar hukum tersebut membuktikan penggunaan TTE tersertifikasi di bidang pendidikan memiliki jaminan hukum yang kuat dan setara dengan Tanda Tangan Basah atau Konvensional.
"Jajaran pimpinan akan terus mendorong riset dan pengembangan untuk mentransformasi seluruh proses bisnis iain parepare kearah digital, agar bisa beradaptasi dan relevan di era Society 5.0. Dan yang paling penting adalah untuk meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa dan stakeholder lain secara berkelanjutan. Penerapan ijazah digital ini, menjadikan IAIN Parepare kampus pertama di luar Jawa yang telah menerapkan ijazah digital, sekaligus kampus agama pertama, menyusul ITB dan UGM," ucapnya.
Ijazah dijamin terhindar pemalsuan
Dengan digitalisasi ijazah, IAIN Parepare mendukung program efektivitas dan efisiensi belanja anggaran pemerintah. Karena ijazah digital menghemat biaya, waktu dan SDM. Jika dulu ijazah harus dicetak di kertas khusus dan perlu waktu berhari-hari untuk menandatangani, kini ijazah bisa dicetak di kertas apapun namun tetap terjaga keasliannya. Bahkan tidak menutup kemungkinan mahasiswa sudah menerima ijazah digital bersamaan pada saat wisuda.
"Bahkan ijazah bisa dibagikan soft-filenya, dan dijamin terhindar dari pemalsuan tandatangan pejabat maupun pemalsuan dokumen. Selain itu, bisa efektif karena sangat memungkinkan untuk dilakukan kapan saja dan di mana saja sepanjang pejabat yang punya otoritas untuk melakukan tanda tangan terhubung ke jaringan internet, karena server tandatangan digital ini sudah berbasis Cloud," ungkap Hannani.
Dalam simulasi teknologi ijazah tersebut, hadir pula para Wakil Rektor, Koordinator Fungsional Teknologi Pembelajaran, Kepala UPT Teknologi Informasi Pangkalan Data (TIPD), staf TIPD dan Akademik IAIN Parepare, serta tim Sevima. Kepala UPT TIPD Sufyaldi menjelaskan ijazah alumni IAIN Parepare hampir mustahil dapat dipalsukan. Karena jika dilakukan duplikasi atau perubahan terhadap isi dari ijazah yang sudah ditandatangani oleh Dekan, Direktur dan Rektor IAIN Parepare tersebut, otomatis akan terdeteksi ketika diverifikasi dengan menggunakan aplikasi pembacaan PDF pada bagian digital signature.
Cara verifikasi ijazah cukup mudah. Mahasiswa bisa membuka situs verifikasi Perusahaan Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) di https://verification.peruri.co.id, atau situs tanda tangan elektronik Kominfo di https://tte.kominfo.go.id/verifyPDF. Barcode ijazah kemudian bisa discan di situs tersebut dan akan tampil penjelasan, ijazah tersebut asli atau palsu.
"Dengan jaminan keamanan tersebut, penerbitan ijazah digital ini akan menjadi catatan sejarah dan bukti nyata bahwa inovasi digital di IAIN Parepare berkelanjutan dan berkesinambungan untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh stakeholder menuju Good University Governance (GUG)," kata Koordinator Fungsional Teknologi Pembelajaran Muhammad Jafar.