REPUBLIKA.CO.ID, KHERSON -- Otoritas pendudukan Rusia di Kota Kherson, Ukraina menyerukan kepada warga sipil agar segera mengungsi dan mencari tempat yang aman. Ribuan warga sipil telah mengungsi melintasi Sungai Dnipro setelah ada peringatan tentang serangan Ukraina untuk merebut kembali kota itu.
"Jaga keselamatan keluarga dan teman Anda! Jangan lupa dokumen, uang, barang berharga dan pakaian," kata pihak berwenang Rusia.
Di wilayah Oleshky, di tepi seberang Dnipro, Reuters melihat orang-orang tiba dengan perahu dari Kherson. Mereka membawa sejumlah kotak, tas, dan hewan peliharaan. Seorang wanita membawa balita dan seekor anjing.
Staf dari kementerian darurat Rusia membawa orang tua dan anak-anak dengan kereta bayi dari kapal. Keluarga kemudian menunggu untuk naik bus ke wilayah Krimea yang sebelumnya dicaplok Rusia pada 2014.
"Saya benar-benar tidak ingin (pergi), saya masih bekerja. Kami ingin tinggal di sini di wilayah ini, tetapi sekarang kami tidak tahu," kata seorang warga kepada Reuters.
Pertempuran di Kherson, yang telah berada di bawah kendali Rusia selama hampir delapan bulan, tampaknya mencapai titik kritis. Pasukan Ukraina bergerak maju dan mengepung pasukan Rusia di sepanjang tepi barat Dnipro.
Rusia berencana untuk memindahkan sekitar 10 ribu penduduk per hari dari Kherson. Rusia sedang bersiap untuk menerima penduduk untuk mengantisipasi serangan balik Ukraina. Terlepas dari peringatan terbaru, otoritas pendidikan pada Sabtu (22/10) mengundang orang-orang yang masih berada di Kherson untuk menghadiri malam sastra, musik, dan seni Rusia di Istana Kebudayaan Kherson.
Ukraina telah memberlakukan pemadaman informasi dari front Kherson. Tetapi komandan Rusia, Jenderal Sergei Surovikin menyatakan, minggu ini situasi di Kherson sudah sulit dan Rusia tidak mengesampingkan keputusan sulit.
Dalam briefing pada Sabtu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, pasukannya telah memukul mundur upaya Ukraina untuk menerobos garis kendali di wilayah Kherson. Namun Reuters tidak dapat secara independen mengkonfirmasi klaim di medan perang.
Kherson adalah satu-satunya ibu kota provinsi yang direbut Rusia secara utuh sejak invasi 24 Februari. Wilayah Kherson adalah salah satu dari empat wilayah yang dianeksasi oleh Rusia. Presiden Vladimir Putin mengatakan, dia siap menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan wilayah yang dianeksasi oleh Rusia.