REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, menjelaskan alasan dibuatnya tim kecil antara Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah untuk menjembatani komunikasi. Selain itu, strategi pemenangan juga dibahas dalam tim kecil tersebut.
"Kita juga bicara mengenai bagaimana strategi pemenangan, karena yang akan kita lawan kan luar biasa," kata Herzaky dalam diskusi KedaiKopi dipantau secara daring, Ahad (23/10).
Herzaky mengungkapkan tim kecil tersebut sudah lama dibentuk oleh ketiga partai tersebut. Pertemuan juga digelar rutin seminggu sekali.
"Pertemuan seperti itu sudah lama dan banyak. Jadi sejak dulu kita datang ke tempatnya Bang Taslim (Hermawi Taslim) beberapa bulan yang lalu, yang kami sama-sama ke Nasdem Tower disambut oleh Pak Surya Paloh, disitulah kemudian ada kesepakatan bahwa untuk mendetailkan, mempersiapkan rencana koalisi ini perlu ada tim khusus yang mewakili Nasdem, Demokrat dan PKS," kata Herzaky.
Ia mengungkapkan ketiga partai ingin bekerja tuntas lewat kecil tersebut. Termasuk bagaimana mendesain pemerintahan ke depan. Hal tersebut juga dibicarakan dalam tim tersebut.
"Bicara perubahan, lalu platform perubahan seperti apa kedepannya. Kemudian kita bicara desain pemerintahan seperti apa nih, atau belajar dari berbagai pemerintahan ya, era sekarang era SBY, era macem-macem jadi kita ingin yang terbaik," ungkapnya.
Dirinya mengapresiasi langkah Partai Nasdem yang telah lebih dulu mendeklasrasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden. Hal itu menunjukan bahwa Partai Nasdem berdiri sebagai partai independen, dan mandiri di tengah berbagai tekanan. Sikap Partai Nasdem tersebut menunjukan bahwa partai punya hak untuk menentukan calon presiden.
"Kita ingin mencalonkan siapa saja boleh dan tidak seharusnya diintervensi atau diarah-arahkan. Kalau kami sangat mengapresiasi," tuturnya.