Ahad 23 Oct 2022 17:33 WIB

Pengamat: Bukan Kapasitas Jokowi 'Nyanyi' Pilihan Capres Partai Lain

Pengamat sebut bukan kapasitas Presiden Jokowi nyinyir pilihan capres partai lain.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
 Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengamat sebut bukan kapasitas Presiden Jokowi nyinyir pilihan capres partai lain.
Foto: tangkapan layar
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pengamat sebut bukan kapasitas Presiden Jokowi nyinyir pilihan capres partai lain.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ingatkan Partai Golkar untuk tidak sembrono deklarasikan calon presiden (capres). Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M Jamiluddin Ritonga,  menilai hal itu disampaikan bukan untuk menyindir partai yang sudah deklarasikan capres lain.

"Ungkapan Jokowi itu tidak dimaksudkan untuk menyindir capres yang sudah diusung partai lain. Jokowi tentunya tidak akan nyinyir atas pilihan capres dari partai lain. Sebab, bukan kapasitas presiden untuk 'nyanyi', apalagi mengintervensi capres yang akan diusung partai lain," kata Jamiluddin dalam keterangannya, Sabtu (22/10).

Baca Juga

Menurutnya pernyataan Jokowi tersebut dinilai pernyataan nomatif. Sebab, untuk memimpin Indonesia diperlukan sosok capres dan cawapres yang mumpung dan berintegritas.

"Kalau capres dan cawapresnya asal pilih, tentu akan sangat berbahaya bagi keutuhan NKRI. Berbahaya juga untuk kelanjutan pembangun di tanah air," ujarnya.

Karena itu Jokowi menyampaikan hal tersebut semata untuk mengingatkan ke Golkar sebagai partai pendukung pemerintah. Jokowi ingin Golkar menyiapkan capres dan cawapres yang dapat melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukannya.

"Tampaknya Jokowi percaya kepada Golkar untuk melanjutkan pembangunan yang dilakukan. Dengan begitu, sepeninggal Jokowi nantinya tidak ada pembangunan yang mangkat hanya karena tidak sejalan dengannya," ungkapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement