REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan kapal motor dan sampan dengan hiasan ornamen khas Melayu Pontianak turut serta pada karnaval air yang diikuti oleh masyarakat dan forkopimda setempat dengan menyusuri Sungai Kapuas menuju Makam Kesultanan di Batu Layang, sebagai napak tilas sejarah berdirinya Kota Pontianak, Kalbar.
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mengatakan, napak tilas dengan karnaval air ini menjadi bagian dari peringatan HUT ke-251 Kota Pontianak, yang rutin digelar untuk memperingati sejarah berdirinya Kota ini.
"Kita harapkan kegiatan ini bisa memberikan aura positif untuk kota Pontianak dan selalu diberkahi serta diridhoi Allah SWT," ujarnya.
Menurutnya, kegiatan budaya dan ekonomi kreatif ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan memberikan multiplier effect pada peningkatan semangat bagi UMKM untuk terus berkembang. Terlebih pada November mendatang, Kota Pontianak akan menjadi tuan rumah Festival Adat Budaya Nusantara.
"Diharapkan kolaborasi ini tetap tercipta dengan baik dalam mewujudkan Pontianak kuat, Pontianak hebat," kata Edi.
Sementara itu, Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Alkadrie mengatakan, karnaval air ini digelar sekaligus berziarah ke Makam Batu Layang untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan terdahulu, khususnya pendiri Kota Pontianak, yakni Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie beserta keluarganya.
"Semoga diusia ke-251 tahun atau dua setengah abad ini, Kota Pontianak semakin maju pembangunannya dan masyarakatnya sejahtera," katanya