Ahad 23 Oct 2022 22:55 WIB

Ledakan Ranjau Darat di Yaman Renggut Nyawa Tiga Anak

Tiga anak tewas dalam ledakan ranjau darat di provinsi Bayda tengah, Yaman

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Lembaga Swadaya Masyarakat lokal di Yaman melaporkan tiga anak tewas dalam ledakan ranjau darat.
Lembaga Swadaya Masyarakat lokal di Yaman melaporkan tiga anak tewas dalam ledakan ranjau darat.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A - Lembaga Swadaya Masyarakat lokal di Yaman melaporkan tiga anak tewas dalam ledakan ranjau darat. Ledakan terjadi di provinsi Bayda tengah, Yaman pada Sabtu (22/10/2022) waktu setempat.

"Anak-anak tersebut tewas ketika perangkat itu meledak saat mereka sedang menggembalakan domba di distrik al-Zaher," kata Catatan Ranjau Darat Yaman dalam sebuah pernyataan seperti dikutip laman Anadolu Agency, Ahad (23/10/2022).

LSM tidak menyalahkan kelompok mana pun atas kematian tersebut. LSM lokal tersebut kerap mendokumentasikan korban ranjau dan persenjataan yang tidak meledak.

PBB memperkirakan bahwa lebih dari 2 juta ranjau darat ditanam di Yaman yang dilanda perang. Bulan lalu saingan Yaman yang bertikai setuju untuk memperpanjang gencatan senjata yang ditengahi PBB selama dua bulan.

Di bawah gencatan senjata, yang pertama kali dicapai pada 2 April, semua operasi militer dihentikan. Perjanjian itu juga mengizinkan pengoperasian penerbangan komersial dari Bandara Sanaa yang dikuasai pemberontak di ibu kota negara itu.

Yaman telah dilanda kekerasan dan ketidakstabilan sejak September 2014, ketika pemberontak Houthi yang bersekutu dengan Iran merebut sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota, Sanaa. Koalisi yang dipimpin Saudi memasuki perang pada awal 2015 untuk mengembalikan pemerintah pada  kekuasaan. Konflik delapan tahun telah menciptakan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia karena jutaan orang menderita kelaparan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement