Senin 24 Oct 2022 05:14 WIB

Politikus Demokrat: Nasdem Setia dengan Jokowi, Tapi Punya Hak untuk ke Depan

Demokrat mempunyai calon internal, tapi ketum AHY memilih sikap realistis.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (keempat kiri) bersama Ketua Umum Parta Nasdem Surya Paloh (keempat kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kelima kiri), Plt Ketua Umum PPP Mardiono (ketiga kanan), Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri), Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kiri) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kanan) memnghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Perayaan HUT ke-58 Partai Golkar tahun 2022 ini mengusung tema Golkar Menang Rakyat Sejahtera.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (keempat kiri) bersama Ketua Umum Parta Nasdem Surya Paloh (keempat kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (kelima kiri), Plt Ketua Umum PPP Mardiono (ketiga kanan), Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kedua kiri), Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi (kiri) dan Sekjen PAN Eddy Soeparno (kanan) memnghadiri acara puncak HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Perayaan HUT ke-58 Partai Golkar tahun 2022 ini mengusung tema Golkar Menang Rakyat Sejahtera.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat meyakini Partai NasDem akan tetap berkomitmen dalam mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin. Meskipun, mereka mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.

"Saya ingat salah satu yang mengusung Pak Jokowi, 'Jokowi adalah kita' itu NasDem. Saya kira sangat konsisten dan komitmen tetapi sebagai partai politik tentu punya hak ke depannya mau seperti apa kira-kira, kami sangat menghormati dan menghargai itu," kata Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dalam diskusi "Utak- Atik Tiket Capres" sebagaimana dipantau dari YouTube Survei KedaiKopidi Jakarta, Minggu.

Baca Juga

Ia menganggap setiap partai mempunyai hak untuk mengusung calon presiden, termasuk Nasdem. Namun, kata dia, bukan berarti Nasdem lepas dari koalisi. "Kalau kami sangat apresiasi, mengapa? karena kalau kami bicara katakan lah, 'wah, kalau misalnya Pak Taslim (Hermawi Taslim/Wasekjen Partai NasDem) ini atau NasDem kan pendukungnya Pak Jokowi' misalnya, tetapi itu kan bagian dari desain pemerintahan saat ini. Pada saat sebagai partai ke depannya beliau mau apa kan haknya Jadi, tidak masalah, bukan berarti beliau lepas," ucap Herzaky.

"Parpol itu punya hak, kami sebagai identitas yang sah dan legal di negara ini yang dijamin oleh konstitusi, kami ingin mencalonkan siapa saja boleh dan tidak seharusnya diintervensi atau diarah-arahkan," ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Demokrat sebenarnya juga mempunyai capres yang diusung sendiri, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun, kata dia, Demokrat realistis karena terbentur presidential threshold.

"Kami juga ada, kalau bicara mengenai capres di internal aspirasi konstituen kami dan juga kader inginnya mas AHY tetapi mas AHY juga sampaikan dalam berbagai kesempatan, kami masih realistis sekarang 20 persen, Demokrat punya modal 9,36 persen. Jadi, masih bicarakan bersama teman-teman koalisi yang lain," ujar Herzaky.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement