Senin 24 Oct 2022 01:28 WIB

Covid-19 Masih Merebak di China

Terdapat 998 kasus Covid-19 baru di China pada Sabtu (22/10/2022).

Rep: Febryan A/ Red: Nidia Zuraya
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang jalan perbelanjaan luar ruangan di Beijing, China, Sabtu, 27 Agustus 2022.
Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
Orang-orang yang memakai masker berjalan di sepanjang jalan perbelanjaan luar ruangan di Beijing, China, Sabtu, 27 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penularan virus corona penyebab Covid-19 masih terus terjadi di China. Penambahan kasus hariannya berkisar di angka 1.000.

Mengutip laporan Reuters, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan terdapat 998 kasus Covid-19 baru pada Sabtu (22/10/2022). Sebanyak 207 di antaranya bergejala dan sisanya tidak bergejala.

Baca Juga

Sedangkan sehari sebelumnya, tercatat 1.006 kasus baru. Sebanyak 215 kasus di antaranya bergejala.

Baik pada Sabtu maupun Jumat (21/10/2022), tidak ada pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Dengan demikian, total korban jiwa akibat Covid-19 di China daratan tetap sebanyak 5.226 jiwa. Adapun total kasus bergejala mencapai 257.362.

Sebagai informasi, total korban jiwa akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 158 ribu jiwa. Sementara itu, di Ibu Kota China, Beijing, tercatat hanya ada delapan kasus baru pada Sabtu (22/10/2022). Sehari sebelumnya tercatat 19 kasus baru.

Di Shanghai, tercatat 12 kasus baru pada Sabtu dan 16 kasus pada Jumat. Adapun di Shenzhen tercatat 11 kasus baru pada Sabtu dan 10 kasus pada Jumat, yang semuanya penularan lokal.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَمَّا رَجَعَ مُوْسٰٓى اِلٰى قَوْمِهٖ غَضْبَانَ اَسِفًاۙ قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُوْنِيْ مِنْۢ بَعْدِيْۚ اَعَجِلْتُمْ اَمْرَ رَبِّكُمْۚ وَاَلْقَى الْاَلْوَاحَ وَاَخَذَ بِرَأْسِ اَخِيْهِ يَجُرُّهٗٓ اِلَيْهِ ۗقَالَ ابْنَ اُمَّ اِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُوْنِيْ وَكَادُوْا يَقْتُلُوْنَنِيْۖ فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْاَعْدَاۤءَ وَلَا تَجْعَلْنِيْ مَعَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ
Dan ketika Musa telah kembali kepada kaumnya, dengan marah dan sedih hati dia berkata, “Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan selama kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?” Musa pun melemparkan lauh-lauh (Taurat) itu dan memegang kepala saudaranya (Harun) sambil menarik ke arahnya. (Harun) berkata, “Wahai anak ibuku! Kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir saja mereka membunuhku, sebab itu janganlah engkau menjadikan musuh-musuh menyoraki melihat kemalanganku, dan janganlah engkau jadikan aku sebagai orang-orang yang zalim.”

(QS. Al-A'raf ayat 150)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement