REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) mengkampanyekan Gerakan Makan Enak, Makan Sehat, Makan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) yang secara sederhana tercermin melalui komposisi makanan di dalam piring.
Kepala NFA Arief Prasetyo Adi di Malang, Ahad (23/10/2022), mengatakan, kampanye dalam rangkaian Gelar Pangan Nusantara (GPN) untuk memperingati Hari Pangan Sedunia ke-42 itu bertujuan mengurangi Food Loss and Waste atau pemborosan pangan from farm to table.
Adi mengatakan, dalam kampanye itu komposisinya adalah1/3 dari isi piring adalah makanan pokok, tidak harus nasi, 1/3 lainnya adalah sayur mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan. "Komposisi ini untuk memenuhi standar Pola Pangan Harapan (PPH) dan standar Angka Kecukupan Energi. Selain itu, juga kampanye mengurangi Food Loss and Waste atau pemborosan pangan from farm to table," kata dia.
Dalam kampanye itu, juga dilakukan Gerakan Makan Telur Setiap Hari untuk meningkatkan gizi masyarakat serta mengurangi prevalensi stunting, mengingat telur merupakan pangan yang kaya gizi dan terjangkau.
Kampanye, juga terkait kecintaan terhadap pangan lokal yang dikemas melalui lomba menggambar untuk siswa SD dan SMP. Dia mengatakan, GPN tahun ini mengangkat tema "Bersama Wujudkan Pangan Kuat, Indonesia Berdaulat", yang merepresentasikan semangat serta ajakan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder pangan untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan sebagai pilar bagi tegaknya kedaulatan negara.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menjadikan Hari Pangan Sedunia sebagai momentum untuk mengisi kembali semangat kita dalam membangun dan memperkuat pangan nasional," kata dia.
Maka dari itu, lanjut dia, melalui Gelar Pangan Nusantara, Badan Pangan Nasional menggelar rangkaian event yang bersifat edukatif, berbagai lomba yang mendorong keratifitas, hingga hiburan, di mana keseluruhannya mengandung pesan dan kampanye seputar penguatan pangan dia.
Sementara itu, untuk memastikan program ketahanan pangan berjalan dengan baik, Arief mengajak seluruh stakeholder pangan dari hulu hingga hilir bersama sektor pentahelix yang terdiri dari Academics, Business, Government, Community and Media terus memperkuat kolaborasi.
"Pelaksanaan GPN di kampus Universitas Brawijaya juga tidak terlepas dari upaya memperkuat kolaborasi antara NFA dengan kalangan akademisi. NFA sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pangan, tentu tidak dapat berjalan sendiri," ujar dia.
Sebagai wujud konkret kolaborasi, dalam kegiatan juga dilakukan penandatanganan MoU antara NFA dengan Universitas Brawijaya tentang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat di Bidang Pangan.
Selain itu juga dilakukan penadatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Sinergitas Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat untuk Peningkatan Gizi Masyarakat Melalui Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman antara Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA dengan Fakultas Ilmu Kesehatan - Universitas Brawijaya.
"Kolaborasi sektor pangan di momen Hari Pangan Sedunia ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden RI Joko Widodo yang sangat serius dalam menangani masalah pangan. Presiden berpesan untuk tidak hanya menyelesaikan masalah secara makro dan mikro, tetapi harus detail, satu per satu dan perkuat kolaborasi," ujar dia.