Ahad 23 Oct 2022 21:15 WIB

Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Asia-Oseania

Perpustakaan umum juga menjadi agen untuk pembangunan berkelanjutan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Asia-Oseania (ilustrasi).
Foto: Republika/zainur mahsir ramadhan
Indonesia Jadi Tuan Rumah Konferensi Kepala Perpustakaan Nasional Asia-Oseania (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia terpilih menjadi tuan rumah The 28th General Conference of Directors of National Libraries in Asia and Oceania (CDNLAO). Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) menjadi penyelenggara kegiatan tahunan antarkepala perpustakaan di Asia dan Oseania yang membahas kondisi perpustakaan di kawasan Asia Pasifik tersebut.

Tahun ini, pertemuan CDNLAO ke-28 mengangkat tema "Library Service Impacts on Community: Sustainability, Inclusion, and Innovation". Pertemuan itu memiliki tiga tujuan utama. Pertama, yakni untuk bertukar informasi dan mempromosikan kerja sama dalam pengembangan perpustakaan di Asia dan Oseania. Lalu untuk membantu perpustakaan di negara-negara kurang berkembang melalui kerja sama. Ketiga, yakni ubtuk memahami perkembangan seni perpustakaan di antara perpustakaan di Asia dan Oseania.

Baca Juga

Kepala Perpusnas RI, Muhammad Syarif Bando, menjelaskan, manifesto International Federation of Library Associations and Institutions (IFLA)-UNESCO 2022 menyatakan, perpustakaan umum adalah kekuatan untuk pendidikan, kebudayaan, inklusi dan informasi. Perpustakaan umum juga menjadi agen untuk pembangunan berkelanjutan, dan pemenuhan kebutuhan individu akan perdamaian dan kesejahteraan spiritual semua individu.

“Karena itu, UNESCO mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung dan terlibat secara aktif dalam pengembangan perpustakaan umum,” kata dia dalam keterangan pers, Ahad (23/10/2022).

Manifesto itu juga menyatakan, perpustakaan umum merupakan pusat informasi lokal, yang membuat semua jenis pengetahuan dan informasi tersedia bagi penggunanya. “Perpustakaan menyediakan ruang yang dapat diakses publik untuk menghasilkan pengetahuan, berbagi dan bertukar informasi dan budaya, serta promosi keterlibatan masyarakat,” jelas dia.

Syarif Bando menilai, hal itu sejalan dengan program prioritas yang diusung Perpunas RI, yakni Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Dimulai sejak 2018, TPBIS berupaya mengembangkan wawasan pengetahuan dan berbagai keterampilan yang bermanfaat bagi usaha masyarakat guna meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.

“Keberhasilan perpustakaan dalam TPBIS dapat diukur dari kemampuan perpustakaan merancang dan mempresentasikan dirinya sebagai ruang publik agar masyarakat dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan; ruang belajar secara kontekstual; dan ruang berlatih keterampilan dan kecakapan yang diperlukan masyarakat untuk meningkatkan kapabilitas dan produktivitas," jelas dia.

Program TPBIS akan dia paparkan dalam sesi khusus narasumber. Tahun ini merupakan ketiga kalinya Indonesia menjadi tuan rumah CDNLAO. Sebelumnya, Indonesia terpilih menjadi tuan rumah pada 2007 dan 2012. Seharusnya, pertemuan CDNLAO ke-28 dilaksanakan pada 2020 di Indonesia. Namun karena pandemi Covid-19, pertemuan itu ditunda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement