Ahad 23 Oct 2022 22:00 WIB

OKI Serukan Perangi Disinformasi Soal Islam dan Muslim

OKI menekankan pentingnya kerja sama dalam mekanisme perangi informasi yang keliru.

Rep: Mabruroh/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto: avizora.com
Islamofobia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Menteri Penerangan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menekankan pentingnya kerja sama di antara negara-negara anggota, dalam mengembangkan mekanisme yang diperlukan untuk memerangi informasi yang salah dan menghadapi tantangan lain terkait era pasca-kebenaran serta mempersiapkan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang dalam pertempuran komprehensif melawan informasi yang salah. 

Hal ini disebutkan dalam Deklarasi Istanbul yang dikeluarkan pada penutupan Konferensi Menteri Informasi Islam ke-12 yang diadakan di Istanbul, Republik Turki, pada 21 dan 22 Oktober 2022, di mana delegasi Arab Saudi dipimpin oleh Pj Menteri Media Dr. Majid Al Qasabi.

Para menteri juga menggarisbawahi perlunya memerangi Islamofobia atau kebencian terhadap Islam dalam semua manifestasinya, dengan menghadirkan kebenaran tentang agama Islam yang murah hati secara efektif, memanfaatkan platform baru dan yang muncul serta inovasi teknologi. 

Mereka juga menekankan peran penting media di negara-negara Islam dalam mengungkap agresi Israel terhadap Palestina dan menyerukan untuk menjelaskan alasan sah rakyat Palestina untuk mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina. 

Mereka juga menyoroti pentingnya solidaritas dan bantuan internasional untuk mendukung pengungsi dan orang-orang yang mencari perlindungan, khususnya di Negara-negara Anggota OKI.

Dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (23/10), Para menteri juga memuji upaya OKI terhadap kemajuan misi Islam dan mempromosikan dialog antara budaya Islam dan budaya lain di dunia, dan memuji upaya dan inisiatif terus-menerus dari Sekretaris Jenderal OKI dan kontaknya di dalam dan di luar organisasi dunia Islam. 

Dengan demikian, dia berupaya memberikan suara Islam posisi menonjol di forum internasional, dan meminta agar dia memberikan jasa baiknya dan sepenuhnya memanfaatkan kapasitas OKI dan organ-organnya untuk mengoordinasikan implementasi keputusan dan rekomendasi yang diadopsi oleh konferensi ini untuk memerangi disinformasi dan Islamofobia di Era pasca-kebenaran.

Para menteri informasi OKI menyerukan komitmen baru untuk tujuan mulia OKI dan dukungan untuk semua inisiatif dan kegiatannya, terutama di bidang komunikasi dan informasi dengan tujuan untuk mendorong persatuan, solidaritas dan kerja sama di Dunia Islam. 

Mereka menyerukan media di negara-negara anggota untuk meningkatkan kesadaran global tentang tindakan perusakan dan penodaan yang disengaja terhadap warisan budaya dan agama Islam di negara-negara non-Muslim, terutama di daerah-daerah di mana komunitas Muslim asli menjadi sasaran pembersihan etnis. 

Para menteri juga menyambut baik kemajuan menuju operasionalisasi Forum Media OKI (OMF) dan menyerukan entitas dan lembaga media di negara-negara anggota untuk bergabung dengan OMF.

Mereka menyampaikan penghargaan kepada rakyat dan pemerintah Turki atas keramahan mereka yang murah hati selama Sesi ke-12 Konferensi Menteri Informasi Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement