REPUBLIKA.CO.ID, SOLOK SELATAN -- Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah mengatakan, faktor kunci dalam membangun jalan tol di sebuah daerah adalah terkait dengan kelancaran perihal pembebasan tanah. Jika pembahasan lahan lancar maka pembangunan jalan tol bisa segera dilaksanakan.
"Pembangunan jalan tol sudah dituangkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yaitu Dharmasraya sampai ke Solok Selatan dan sudah dialokasikan di Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi dan juga nanti dari pusat. Tapi, kuncinya adalah pembebasan tanah yang lancar," kata Mahyeldi saat kunjungan di Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumbar, Ahad (23/10/2022).
Mahyeldi mengatakan, kalau masalah pembebasan lahan selesai maka Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono berkomitmen untuk membangun tol. Dia menyampaikan, sudah bertemu dengan Menteri PUPR beberapa waktu lalu, untuk menyampaikan komitmen pembebasan lahan. Jika hal itu tidak bermasalah maka pembangunan tol bisa segera dieksekusi.
Mahyeldi menyebutkan,untuk gerbang tol sendiri yang berbatasan dengan provinsi lain akan dibuat semenarik mungkin. "Kalau perlu dibuat gerbang yang bisa untuk dijadikan lokasi swafoto atau prewedding nantinya dan ini akan dipersiapkan. Yang memasuki Sumbar akan dibuat senyaman mungkin dan menyenangkan," ujarnya.
Terkait jalan Padang Aro-Lubuk Malako yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar, menurut dia, hal tersebut akan dikoordinasikan lagi dengan Bupati Solok Selatan. Mahyeldi mengakui, permasalahan terkait pembangunan jalan tol secara bertahap akan dikordinasi dengan Pemkab Solok Selatan untuk bersinergi dalam membangun bersama-sama.